
JAKARTA (Lentera) - Presiden Donald Trump menyatakan sebagian besar mitra dagang yang tidak menegosiasikan perjanjian dagang terpisah akan segera dikenai tarif sebesar 15% hingga 20% atas ekspor mereka ke Amerika Serikat (AS), jauh di atas tarif universal 10% yang diberlakukan pada April lalu.
Dikutip dari Reuters, Rabu (30/7/2025), Trump mengatakan bahwa pemerintahannya akan segera memberi tahu sekitar 200 negara mengenai "tarif global" baru mereka.
"Saya kira tarifnya akan di kisaran 15 hingga 20%," ungkap Trump kepada para wartawan, saat duduk bersama Perdana Menteri Inggris Keir Starmer di resor golf mewahnya di Turnberry, Skotlandia. "Mungkin salah satu dari dua angka tersebut."
Trump, yang berjanji akan mengakhiri defisit perdagangan AS selama puluhan tahun dengan mengenakan tarif pada hampir semua mitra dagang, mengumumkan tarif tinggi hingga 50% untuk beberapa negara, termasuk Brasil, mulai berlaku Jumat (1/8/2025).
Pengumuman tersebut memicu negosiasi sengit oleh sejumlah negara yang mengupayakan tarif lebih rendah, termasuk India, Pakistan, Kanada, dan Thailand, di antara negara-negara lainnya.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber