
WASHINGTON DC (Lentera) -Sebuah jet tempur siluman F-35C milik Angkatan Laut Amerika Serikat (AS) jatuh di wilayah California tengah pada Rabu (30/7/2025) malam waktu setempat.
Insiden tersebut terjadi di dekat Pangkalan Udara Angkatan Laut Lemoore, sekitar 64 kilometer barat daya Fresno, sebagaimana dilansir CNN.
Dalam pernyataan resminya, Angkatan Laut AS menyampaikan bahwa pilot berhasil melontarkan diri dan selamat.
Kecelakaan terjadi sekitar pukul 18.30 waktu setempat dan penyelidikan penyebab insiden masih berlangsung.
Rekaman video dari KFSN, afiliasi CNN, memperlihatkan kobaran api dan asap hitam pekat membumbung dari lokasi jatuhnya pesawat. K
Area kecelakaan diketahui berada di lahan pertanian yang datar dan terbuka, tidak jauh dari kompleks pangkalan militer.
Petugas medis darurat setempat segera diterjunkan ke lokasi kejadian untuk memberikan bantuan kepada pilot.
Dinas Pemadam Kebakaran California dan Kantor Sheriff Fresno County juga turut merespons.
Pesawat tersebut merupakan bagian dari Skuadron Tempur Serang VF-125, yang dikenal dengan julukan Rough Raiders.
Skuadron ini berperan sebagai unit pengganti armada yang bertugas melatih pilot dan awak pesawat.
Jet yang mengalami kecelakaan adalah varian F-35C, salah satu dari tiga jenis jet tempur F-35 Lightning II buatan Lockheed Martin.
F-35C dirancang untuk operasi di kapal induk. Sementara itu, F-35A dioperasikan oleh Angkatan Udara AS dan F-35B oleh Korps Marinir, yang memiliki kemampuan lepas landas pendek dan pendaratan vertikal.
Insiden ini menjadi kecelakaan F-35 kedua yang terjadi sepanjang 2025. Sebelumnya, pada Januari, sebuah F-35A milik Angkatan Udara jatuh di Pangkalan Eielson, Alaska, saat menjalani misi pelatihan. Pilot juga selamat dalam kejadian tersebut.
Sebagai jet tempur generasi kelima, F-35 disebut sebagai salah satu pesawat tercanggih di dunia dengan keunggulan dalam kemampuan siluman dan teknologi tempurnya.
Mngutip Kompas, Angkatan Udara AS saat ini mengoperasikan 246 unit F-35, disusul Korps Marinir dengan 122 unit, dan Angkatan Laut dengan 41 unit.
Secara global, lebih dari 17 negara terlibat dalam program F-35, menurut data Lockheed Martin.
Meski demikian, jet tempur ini mendapat sorotan tajam dalam beberapa tahun terakhir. Masalah terkait pemeliharaan dan kesiapan operasional masih menjadi perhatian serius.
Sebuah laporan dari Direktur Uji Operasional dan Evaluasi Departemen Pertahanan AS yang dirilis Januari 2025 menyebutkan bahwa seluruh varian F-35 gagal memenuhi standar keandalan dan kemudahan perawatan (*)
Editor: Arifin BH