09 August 2025

Get In Touch

Harun Masiku Dikabarkan di Luar Kota, KPK: Sedang Kita Cari

Aktivis Indonesia Corruption Watch melakukan aksi unjuk rasa dengan membentang poster bergambar buronan Harun Masiku, di depan gedung KPK, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.(dok)
Aktivis Indonesia Corruption Watch melakukan aksi unjuk rasa dengan membentang poster bergambar buronan Harun Masiku, di depan gedung KPK, Jakarta, Senin, 15 Januari 2024.(dok)

JAKARTA (Lentera)-Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkapkan perkembangan terkait pencarian buronan Harun Masiku. Terbaru, pemberi suap kepada eks Komisioner KPU ini terdeteksi berada di salah satu kota di Indonesia.

"Harun Masiku juga penyidik dalam minggu-minggu ini sedang sudah kembali ya dari luar kota untuk mencari," kata Plt Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK, Asep Guntur Rahayu, kepada wartawan, Rabu (6/8/2025).

Namun, Asep tak merinci lebih jauh soal kota mana yang dimaksud. Dia hanya menyebut, KPK masih berupaya mengkonfirmasi informasi tersebut.

"Ada informasi di suatu tempat, sudah kita konfirmasi sedang kita cari," tuturnya.

Sementara, KPK juga mengaku sudah mencabut paspor milik tersangka Harun Masiku sejak 2020. Harun Masiku saat ini masih masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO).

"Saya yakin sudah lama ya. Pada saat 2020 itu sudah dicabut," ujar Ketua KPK Setyo Budiyanto di Gedung Juang, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

Setyo mengatakan proses pencabutan paspor Harun Masiku telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal Imigrasi Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia pada tahun tersebut.

Harun Masiku merupakan tersangka pemberi suap kepada eks Komisioner KPU, Wahyu Setiawan. Dia sudah buron sejak lolos dari OTT pada 8 Januari 2020 silam.

Harun bersama-sama dengan eks Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menyuap Wahyu. Suap diberikan agar Harun lolos menjadi anggota DPR RI periode 2019-2024 melalui mekanisme PAW.

Terkini, Hasto telah divonis 3,5 tahun penjara. Namun dia mendapat amnesti dari Presiden Prabowo Subianto dan telah bebas. Sementara Harun hingga kini masih buron.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.