
KENDARI (Lentera) - Bupati Kolaka Timur (Koltim), Abdul Azis membantah dirinya terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) yang dilakukan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Republik Indonesia (RI), serta mengaku sedang berada di Kendari.
Hal ini diketahui, setelah Bupati Koltim Abdul Azis saat dihubungi mengatakan sama sekali tidak mengetahui informasi terkait OTT yang dilakukan oleh Komisi anti rasuah tersebut di wilayahnya, saat ini dirinya sementara berada di Kota Kendari, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).
"Saya tidak tahu, di Kendari ini (saat ditanya posisinya)," kata Abdul Azis melalui sambungan telepon mengutip Antara, Kamis (7/8/2025).
Akan tetapi, saat dikonfirmasi terkait dua orang stafnya yang terjaring OTT KPK, Abdul Azis langsung mematikan sambungan telepon tersebut.
Diketahui, informasi OTT KPK tersebut tersebar di berbagai media sosial yang menyebutkan jika Bupati Koltim Abdul Azis terjaring OTT KPK. Akan tetapi, setelah ditelusuri OTT tersebut dilakukan terhadap dua orang stafnya dan langsung dibawa ke Polda Sultra.
Berdasarkan berita sebelumnya, KPK RI melakukan OTT terhadap seorang bupati di Sulawesi Tenggara. Walaupun demikian, belum diketahui lebih lanjut mengenai perkara terkait OTT tersebut. Ssecara detail mengenai siapa pihak dan jumlah yang diamankan dalam OTT tersebut, belum dijelaskan.
Operasi tangkap tangan tersebut merupakan yang ketiga pada tahun ini, sebelumnya pada 16 Maret 2025 KPK melakukan OTT terkait dugaan suap proyek pada Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatera Selatan.
Kedua, pada 28 Juni 2025, OTT terkait dugaan suap proyek pembangunan jalan di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Sumut, dan Satuan Kerja Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Sumut.
Editor: Arief Sukaputra