
TUBAN (Lentera) — Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky kembali dipercaya memimpin Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Kabupaten Tuban untuk periode 2025-2030, setelah kembali terpilih dalam Musyawarah Daerah (Musda) XI di Hotel Mustika, Tuban, Rabu (6/8/2025).
Kepemimpinan Halindra, sapaan akrabnya, dinilai sukses membawa Golkar meraih lonjakan suara dan kursi pada Pemilu 2024 lalu. Dari semula 9 kursi, Golkar berhasil mendudukkan 20 wakilnya di DPRD Tuban. Tak hanya itu, partai berlambang pohon beringin tersebut juga sukses mengamankan dua kursi di DPRD Provinsi Jawa Timur dan dua kursi untuk DPR RI dari dapil setempat.
Pencapaian tersebut menjadi alasan kuat DPP Partai Golkar kembali memberikan kepercayaan kepada Lindra, untuk melanjutkan kepemimpinannya. Dalam sambutannya, Halindra menegaskan kesiapan dan komitmennya untuk membawa Golkar Tuban semakin kuat di masa mendatang.
“Tanpa mengurangi rasa hormat saya terhadap teman-teman pimpinan partai politik yang hadir dalam undangan Musda ini, kami bertekad untuk menambah kursi dalam Pemilu mendatang dengan harapan meraih 25 kursi DPRD Tuban, tiga kursi untuk provinsi, dan mempertahankan 2 kursi untuk DPR RI,” ujar Lindra.
Dalam kesempatan tersebut, Lindra juga membuka sedikit cerita mengenai perjalanan politiknya. Ia mengaku bahwa dirinya sempat mempertanyakan alasan masuk ke dunia politik, namun jejak dan dedikasi keluarganya membuatnya memahami bahwa politik adalah jalan yang bisa digunakan untuk memberi manfaat lebih luas kepada masyarakat.
“Awalnya saya juga sempat bertanya-tanya, untuk apa sih masuk ke politik. Namun setelah saya masuk ke politik, melihat kinerja ibu saya (Haeny Relawati Rini Widyastuti) dan dedikasi almarhum bapak saya (Ali Hasan), saya semakin menyadari banyak kontribusi yang bermanfaat dengan politik. Bukan berarti tidak berpolitik tidak bisa berkontribusi,” katanya.
Bagi Lindra, politik bukan hanya tentang perebutan kekuasaan atau jabatan. Lebih dari itu, politik adalah ruang untuk menyatukan gagasan, belajar menjadi rendah hati, dan melatih diri agar lebih bermanfaat untuk masyarakat.
“Yakni bagaimana menyatukan pikiran dan gagasan banyak orang. Di situ saya diajari untuk tidak egois dan ditempa untuk bagaimana bisa bermanfaat bagi orang lain,” pungkasnya.
Reporter: Pradhita/Editor: Ais