15 August 2025

Get In Touch

Gelang Magnetik untuk Nyeri Sendi, Mitos atau Fakta?

Ilustrasi Gelang Magnetik (Image by Gemini AI)
Ilustrasi Gelang Magnetik (Image by Gemini AI)

SURABAYA (Lentera) - Gelang magnetik kini semakin diminati sebagai metode terapi alternatif untuk meredakan nyeri sendi dan otot, termasuk pada penderita arthritis, nyeri di tangan, serta kelelahan otot harian. Meski demikian, keampuhannya masih menjadi perdebatan di kalangan medis. Berbagai iklan dan produk yang beredar mengklaim bahwa medan magnet pada gelang mampu meningkatkan sirkulasi darah, mengurangi peradangan, serta mempercepat pemulihan nyeri. Daya tarik gelang ini semakin besar karena penggunaannya praktis, minim efek samping yang diketahui, dan mudah diperoleh di pasaran.

Namun, benarkah secara ilmiah magnet mampu memengaruhi fungsi biologis tubuh manusia hingga dapat mengatasi masalah sendi dan otot? Artikel ini akan membahas secara kronologis dan mendalam perkembangan klaim seputar gelang magnetik, memaparkan hasil uji klinis yang telah dilakukan, serta mengulas tanggapan komunitas medis terhadap terapi tersebut. Selain dari sisi teori, pembahasan juga akan mencakup potensi risiko, efek plasebo, dan pilihan pengobatan alternatif lain yang telah terbukti efektif.

Awal Mula Klaim

Konsep gelang magnetik berawal dari keyakinan bahwa medan magnet dapat memengaruhi aliran darah dan metabolisme tubuh manusia, sehingga berpotensi meredakan nyeri otot dan sendi. Dikutip dari buku Terapi Magnet: Menggali Energi untuk Penyembuhan dan Kesehatan karya Tresno Saras (2023), gelang magnetik dirancang khusus untuk mendukung kesehatan dan meningkatkan aliran energi di dalam tubuh. Gelang ini bisa dipakai sepanjang hari dan memberikan manfaat terapi magnetik tanpa mengganggu aktivitas harian.

Namun, magnet yang digunakan dalam gelang konsumen memiliki kekuatan yang jauh lebih lemah dibandingkan dengan perangkat medis seperti MRI, sehingga dampaknya terhadap hemoglobin atau jaringan tubuh secara biologis sangat minim. Selain itu, medan magnet statis tidak terbukti mampu menembus jaringan tubuh hingga mempengaruhi proses penyembuhan internal, meskipun sering diklaim sebaliknya oleh produsen produk tersebut.

Meskipun demikian, narasi tentang manfaat magnetik terus populer, berkembang menjadi berbagai produk seperti gelang tembaga, gelang ionisasi, hingga chip terapi yang semuanya berlandaskan asumsi bahwa medan magnet dapat menyelaraskan energi tubuh. Namun, pandangan ini belum mendapatkan pengakuan resmi dari lembaga kesehatan internasional.

Uji Klinis Terhadap Arthritis

Beberapa penelitian klinis telah dilakukan untuk menilai seberapa efektif gelang magnetik dalam meredakan nyeri, khususnya pada pasien yang menderita arthritis atau radang sendi. Dalam salah satu uji coba acak yang melibatkan ratusan peserta, ditemukan sedikit penurunan rasa nyeri pada mereka yang memakai gelang magnetik dibandingkan dengan kelompok yang menerima plasebo. Namun, perbedaan ini sangat kecil dan tidak signifikan secara statistik.

Studi tersebut menunjukkan bahwa efek yang dirasakan kemungkinan besar bukan disebabkan oleh medan magnetik, melainkan efek sugesti atau plasebo. Ini adalah fenomena di mana pengguna merasa lebih baik karena mereka percaya bahwa produk tersebut benar-benar efektif. Dalam penelitian medis, efek seperti ini sering muncul ketika peserta tidak mengetahui apakah mereka menggunakan produk yang aktif atau hanya tiruan.

Selain itu, berbagai ulasan ilmiah terhadap studi-studi serupa mengungkapkan bahwa banyak dari penelitian tersebut memiliki keterbatasan, seperti ukuran sampel yang kecil, kurangnya metode blinding yang kuat, dan potensi bias. Oleh karena itu, hingga saat ini belum ada bukti kuat yang mendukung efektivitas medis gelang magnetik dalam mengatasi nyeri sendi atau arthritis.

Mitos Populer vs Placebo

Meskipun belum ada bukti ilmiah yang kuat, banyak pengguna melaporkan merasa lebih nyaman atau mengalami pengurangan nyeri setelah mengenakan gelang magnetik. Fenomena ini kemungkinan besar disebabkan oleh efek plasebo, di mana seseorang merasakan perbaikan gejala hanya karena mereka percaya pada manfaat suatu produk atau terapi, meskipun sebenarnya produk tersebut tidak memiliki efek biologis yang nyata.

Efek plasebo adalah bagian dari respon psikologis tubuh yang dapat terjadi dalam berbagai terapi, termasuk terapi non-ilmiah seperti terapi kristal, aromaterapi, atau pengobatan alternatif lainnya yang belum teruji secara klinis. Perasaan lebih baik yang dialami pengguna bukanlah bukti bahwa gelang tersebut bekerja secara medis, melainkan hasil dari sugesti dan kepercayaan pribadi.

Kondisi ini diperkuat oleh kenyataan bahwa sebagian besar klaim manfaat dari gelang magnetik hanya berasal dari testimoni atau ulasan pribadi, bukan dari uji klinis berskala besar yang diakui oleh komunitas medis. Tanpa data yang valid, sulit untuk memastikan bahwa kenyamanan yang dirasakan pengguna benar-benar berasal dari gelang magnetik itu sendiri.

Namun, berdasarkan keyakinan Islam, seperti yang dikutip dari buku Muamalah Syar'iyyiah Hidup Barokah karya Ardhito Bhinadi (2018), penggunaan gelang magnetik untuk tujuan medis, dengan dukungan bukti ilmiah, pada dasarnya adalah halal. Namun, bisa menjadi haram jika penggunaannya dikaitkan dengan praktik klenik yang dapat menjurus pada kesyirikan.

Risiko dan Pertimbangan Klinis 

Secara umum, gelang magnetik dianggap aman bagi kebanyakan orang yang sehat. Namun, ada kelompok tertentu yang harus menghindari penggunaannya, terutama mereka yang memiliki perangkat medis sensitif terhadap magnet seperti alat pacu jantung, pompa insulin, atau implan elektromagnetik. Gelang ini dapat mengganggu fungsi perangkat tersebut jika dipakai terlalu dekat.

Selain risiko teknis, ada juga risiko psikologis dan pengambilan keputusan yang perlu dipertimbangkan. Misalnya, ketika seseorang memilih untuk menunda atau meninggalkan pengobatan yang sudah terbukti efektif demi mencoba produk alternatif seperti gelang magnetik. Keputusan seperti ini dapat memperburuk kondisi kesehatan yang seharusnya bisa membaik dengan perawatan medis yang tepat.

Beberapa pengguna juga melaporkan mengalami iritasi kulit ringan atau reaksi alergi terhadap bahan logam tertentu pada gelang, meskipun kasus seperti ini jarang terjadi. Oleh karena itu, penting untuk menggunakan produk seperti ini dengan informasi yang lengkap dan bijaksana, bukan hanya mengikuti tren atau kepercayaan tanpa dasar yang kuat.

Alternatif Terpercaya 

Ketika Anda merasakan nyeri pada sendi atau pergelangan tangan, memilih metode pengobatan yang telah terbukti secara medis tetap menjadi langkah yang paling bijaksana. Beberapa cara efektif yang dapat dilakukan antara lain adalah memberikan waktu istirahat yang cukup, menerapkan kompres dingin atau hangat untuk meredakan peradangan, menggunakan belat untuk membatasi pergerakan, serta mengonsumsi obat anti-inflamasi nonsteroid seperti ibuprofen atau parasetamol.

Melakukan latihan fisioterapi secara rutin juga sangat bermanfaat untuk mengurangi ketegangan otot dan meningkatkan kelenturan sendi. Beberapa gerakan sederhana seperti memutar pergelangan tangan, menekuk jari, dan menggenggam dengan lembut dapat membantu mencegah kekakuan dan mendukung pemulihan secara alami tanpa menimbulkan efek samping.

Namun, jika nyeri tidak kunjung membaik setelah beberapa hari atau disertai dengan gejala lain seperti kesemutan, mati rasa, atau kelemahan otot, sangat disarankan untuk segera berkonsultasi dengan dokter. Pemeriksaan lebih lanjut mungkin diperlukan, dan tergantung pada penyebabnya, Anda mungkin memerlukan terapi injeksi, fisioterapi intensif, atau bahkan tindakan bedah.

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.