15 August 2025

Get In Touch

Wali Kota Surabaya Tanggapi Kritik Perbedaan Warna Seragam Sekolah

Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (tengah).
Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi (tengah).

SURABAYA (Lentera) -Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi, menanggapi kritik dari Komisi D DPRD Kota Surabaya terkait perbedaan warna seragam sekolah untuk siswa penerima beasiswa Pemuda Tangguh.

Eri mengatakan, pembelian seragam tidak boleh dipusatkan di sekolah. Masyarakat bebas membeli di toko mana pun, baik di pasar, toko perlengkapan sekolah, maupun UMKM lokal.

"Saya tidak menyarankan orang tua membeli seragam di sekolah. Bisa beli di Purnama atau toko lainnya," kata Eri ketika ditemui usai rapat paripurna di Gedung DPRD Kota Surabaya, Rabu (13/8/2025).

Menurutnya, jika pengerjaan seragam hanya dilakukan oleh satu pihak, akan berpotensi memunculkan monopoli. Karena itu, ia meminta seluruh UMKM di Surabaya diberi kesempatan untuk memproduksi seragam.

"Kalau warnanya sedikit berbeda, itu wajar, karena dikerjakan oleh banyak penjahit atau UMKM. Kalau warnanya sama persis di seluruh Surabaya, itu justru berarti hanya dikerjakan satu pihak saja," jelasnya.

Eri juga meminta Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur untuk memastikan tidak ada pihak yang menguasai produksi seragam sekolah.

Diketahui, sebelumnya anggota Komisi D DPRD Surabaya, Imam Syafi’i, menyoroti ketidaksesuaian warna dan kualitas seragam yang justru menimbulkan rasa minder di kalangan siswa dari keluarga kurang mampu, karena tampak berbeda dari siswa lainnya di sekolah.

Sekitar 6.000 siswa SMA sederajat di Surabaya dari keluarga miskin dan pra-miskin menerima bantuan seragam ini. 

Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.