15 August 2025

Get In Touch

Baru 15 Persen Warga Kabupaten Malang Manfaatkan CKG, Dinkes Ungkap Kendalanya

Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Ivan Drie. (Santi/Lentera)
Plt Kepala Dinkes Kabupaten Malang, Ivan Drie. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) di Kabupaten Malang, baru dimanfaatkan sekitar 15 persen dari total 2,7 juta warganya.

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Malang, Ivan Drie mengungkapkan sejumlah kendala yang menyebabkan capaian masih rendah, meski layanan ini diberikan secara gratis.

Menurut Ivan, kendala pertama yang dihadapi adalah rendahnya minat masyarakat. Meski layanan CKG mencakup pemeriksaan kesehatan lengkap, banyak warga yang enggan memanfaatkannya.

"Minatnya rendah, ada rasa takut, ya. Padahal juga nggak diapa-apain. Nggak bayar, sudah dipastikan gratis, tapi tetap takut," ujarnya, dikutip pada Kamis (14/8/2025).

Dinkes Kabupaten Malang juga mengakui, sosialisasi telah dilakukan secara maksimal. Namun, di sejumlah wilayah pelosok, meski warga sudah mengetahui adanya program CKG, sebagian masih bersikap acuh tak acuh.

"Kalau sosialisasi saya kira kami sudah maksimal. Tetapi ternyata pada beberapa titik di wilayah yang paling ujung itu mereka tahu, tetapi masih yang acuh tak acuh," ungkap Ivan.

Disebutkan Ivan, kendala lainnya adalah pada sistem pencatatan data menggunakan Aplikasi Sehat Indonesiaku (ASIK). Menurutnya, capaian riil di lapangan kemungkinan lebih tinggi, tetapi angka resmi baru dihitung oleh pemerintah pusat setelah data masuk ke aplikasi tersebut.

"Dalam penerapannya masih ada banyak kendala, loading, muter-muter terus. Mudah-mudahan ini bisa lebih baik lagi ke depannya," jelasnya.

Ia mencontohkan, saat Dinkes menyasar peserta didik di sekolah-sekolah, jumlah peserta yang ikut cukup banyak. Namun, karena aplikasi tidak berfungsi optimal, pencatatan terpaksa dilakukan secara manual.

Untuk diketahui, dikutip dari laman indonesia.go.id, sejak diluncurkan enam bulan lalu, program CKG telah menjangkau 16,4 juta masyarakat di seluruh Indonesia.

Perluasan layanan ke satuan pendidikan secara serentak juga telah dimulai pada 4 Agustus 2025 lalu. Dengan target menyentuh seluruh populasi Indonesia yang mencapai sekitar 280 juta jiwa setiap tahunnya.

Lebih lanjut, Ivan menargetkan capaian CKG di Kabupaten Malang dapat mencapai 30–40 persen hingga akhir tahun 2025 ini. Untuk itu, menurutnya diperlukan sinergi dengan berbagai pihak, termasuk menyasar aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Malang. 

"Paling tidak kita bisa mencapai kurang lebih 30–40 persen itu sebenarnya sudah bagus. Makanya kami butuh sinergi lagi dengan pihak-pihak yang lain, termasuk menyasar ASN Kabupaten Malang," katanya.

Sebagai langkah percepatan dengan menyasar para ASN, Dinkes Kabupaten Malang akan menggelar CKG yang direncanakan berlangsung di dua pendopo milik Pemkab Malang. Yakni Pendopo Agung di Jalan Merdeka Kota Malang dan pendopo di Kepanjen.

"Saya sudah bersurat kepada Sekda, mudah-mudahan secepatnya, dalam waktu dekat bisa dilaksanakan," kata Ivan. Menurutnya, ASN menjadi sasaran prioritas karena lebih mudah dijangkau dibanding kelompok masyarakat lainnya. 

Ditambahkannya, setiap hasil pemeriksaan akan ditindaklanjuti untuk dirujuk ke Puskesmas ataupun ke Rumah Sakit (RS). "Semisal ada kelainan di telinga, itu ada saran untuk pemeriksaan lebih lanjut ke Puskesmas dan itu juga gratis. Kecuali kalau ada kasus spesialistik yang harus dirujuk ke RS," tegasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.