15 August 2025

Get In Touch

Warisan Leluhur Kota Malang Bertambah, Dua Naskah Kuno Resmi jadi Koleksi Dispussipda

Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati. (Santi/Lentera)
Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Warisan leluhur Kota Malang bertambah di momen peringatan 80 tahun Kemerdekaan Republik Indonesia, setelah dua naskah kuno Nahwu dan Usadha resmi menjadi koleksi baru Dinas Perpustakaan Umum dan Arsip Daerah (Dispussipda).

Kepala Dispussipda Kota Malang, Yayuk Hermiati menjelaskan naskah Nahwu menggunakan media kertas Eropa, beraksara Arab dan Pegon, dengan isi yang memuat ilmu tata bahasa Arab dilengkapi terjemahan interlinier berbahasa Jawa. Naskah ini diperolehnya melalui proses akuisisi dari warga pada 20 Juni 2025.

"Nahwu itu berisikan tentang ilmu tata bahasa arab dengan terjemahan interlinier berbahasa Jawa," ujar Yayuk, Jumat (15/8/2025).

Sementara itu, naskah Usadha, disebutkannya menggunakan media lontar, beraksara Bali, dan berbahasa Jawa Kuno. Isinya membahas pengobatan tradisional, mulai dari identifikasi penyakit, bahan-bahan pengobatan, hingga mantra yang digunakan dalam proses penyembuhan.

"Kalau Usadha ini juga diperoleh 20 Juni 2025, dari warga Kotalama. Berisi tentang pengobatan tradisional dengan komposisi identifikasi penyakit, sarana pengobatan, serta mantra-mantra yang digunakan," katanya.

Yayuk menjelaskan, proses perolehan naskah kuno biasanya melalui penyerahan langsung dari masyarakat atau pembelian (akuisisi). Nilai akuisisi ditentukan berdasarkan negosiasi dengan pemilik dan mengacu pada Harga Perkiraan Sendiri (HPS).

"Kemarin itu kalau gak salah Rp5-10 juta untuk satu naskah kuno. Jadi kami gak melihat kertasnya lontar atau apa, tapi tergantung dari pemilik dan negosiasi. Kami juga punya HPS nya," katanya.

Untuk memastikan keaslian, Dispussipda selalu melibatkan tenaga ahli dari Universitas Airlangga (Unair) yang berkompeten di bidang filologi. Menurutnya, proses verifikasi meliputi penentuan usia naskah, media penulisan, hingga penerjemahan isi.

Lebih lanjut, dengan penambahan Nahwu dan Usadha, total koleksi naskah kuno yang dimiliki Dispussipda Kota Malang kini mencapai 31 buah.

Namun, dari jumlah tersebut, baru lima naskah yang terdaftar resmi di Perpustakaan Nasional (Perpusnas), yakni Serat Yusuf (lontar), Mambangul Ngulum (kertas), Ala-ayuning Tanggal (lontar), Primbon (daluwang), dan Nahwu (daluwang) milik Ordo Karmel.

"Ini kan langsung didaftarkan semua, tetapi kan berproses, ada tahapannya. Dari 31 itu yang sudah terdaftar di Perpusnas belum semua, baru 5 itu. Masyarakat juga bisa langsung melihat naskah kuno di Perpuskot Malang," pungkasnya.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.