18 August 2025

Get In Touch

NOAH Kepincut Ponorogo untuk Produksi Konten Eksklusif SIDE B

Personel NOAH foto bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.
Personel NOAH foto bersama Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko.

PONOROGO (Lentera) - NOAH kepincut dan memilih Ponorogo sebagai lokasi produksi konten eksklusif dalam program SIDE B. Personel band ternama itu ternyata sudah kepincut saat tampil di Grebeg Suro 2023 bersamaan peringatan Hari Jadi Kabupaten Ponorogo.

“Sebenarnya sudah kepikiran bikin SIDE B di sini (Ponorogo) sejak lama. Tapi waktu itu kami masih ada rangkaian tur. Baru sekarang kesampaian, dan ternyata hasilnya memang sepadan dengan penantian, layak sekali,” ungkap Ariel, vokalis NOAH saat bertemu dengan awak media di serambi belakang Pringgitan,  rumah dinas bupati Ponorogo, Kamis (14/8/2025) malam. 

Dalam tiga hari perjalanan di Ponorogo, Ariel, Lukman, dan David menemukan lebih dari sekadar tempat yang indah. Mereka menemukan cerita, budaya, dan suasana yang menyentuh hati. 

Sejak diluncurkan pada tahun 2023, SIDE B menjadi salah satu cara NOAH untuk tetap terhubung dengan para penggemarnya selama masa hiatus dari panggung. “Melalui lagu-lagu yang jarang dibawakan saat konser, kami padukan dengan visual lokasi-lokasi hidden gem, SIDE B jadi ruang eksplorasi sekaligus penghormatan terhadap keindahan Indonesia,” imbuh Ariel.

Sementara itu, David,  keyboardis NOAH, mengaku penasaran dengan Ponorogo. Semula sebatas dengar tentang Reog Ponorogo, namun dia langsung jatuh cinta pada pandangan pertama saat berkunjung ke Telaga Ngebel. “Alamnya indah, masyarakatnya hangat, budayanya hidup. Waktu saya komunikasi dengan keluarga memperlihatkan Telaga Ngebel, mereka juga langsung tanya kapan ke sana bareng,” ujar  David. 

Lukman, gitaris NOAH, menambahkan bahwa Telaga Ngebel punya visual yang sinematik. “Perpaduan air, kabut, dan cahaya alami. Saya suka sekali,” jelasnya.

Lebih lanjut, momen paling mengesankan bagi para personel NOAH adalah ketika mereka menyaksikan ritus pertunjukan reog saat menuju Bukit Kuik di Desa Gajah Kecamatan Sambit. Alih-alih mengabadikan, mereka memilih diam dan menyimak. “Suasana sakralnya sangat kuat. Kita gak berani nanya apa-apa,” ungkap Ariel. 

Bagi Ariel dan David, Bukit Kuik menjadi destinasi yang membekas. “Bukit Kuik ini tidak kalah dengan Negeri Atas Awan yang pernah saya kunjungi di Toraja. Tapi Kuik punya karakternya sendiri dan momen saat kehilangan sinyal itu seperti bentuk meditasi,” ujar Ariel.

Bupati Ponorogo Sugiri Sancoko menyambut kedatangan NOAH dengan tangan terbuka. Bahkan, Kang Giri menyebut produksi SIDE B sebagai bentuk nyata hubungan emosional antara musisi nasional dan sebuah daerah. “Ini bukan hanya soal syuting. Ini soal bagaimana musisi besar seperti NOAH menemukan makna di Ponorogo.  Dengan itu membawa Ponorogo ke jutaan penonton,” tegasnya. 

NOAH juga menjanjikan datang lagi ke Ponorogo. Monumen Reog dan Museum Peradaban menjadi pilihan lokasi produksi selanjutnya seiring selesainya pembangunan tahap dua pada 2027 mendatang. “Kalau nanti album yang baru jadi, kami ingin balik lagi ke sini. Ponorogo punya semua, alam, budaya, maupun rasa,” tutup Ariel. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.