24 August 2025

Get In Touch

DPRD Jatim Tegaskan Trans Jatim Laut Solusi Transportasi Inklusif dan Pemerataan Pembangunan

Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Abdul Halim
Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Abdul Halim

SURABAYA (Lentera) – Ketua Komisi D DPRD Jawa Timur, Abdul Halim, menegaskan pengembangan Trans Jatim Laut oleh Dinas Perhubungan (Dishub) Jatim menjadi solusi nyata  memperkuat konektivitas antara wilayah pesisir Jawa Timur dengan kepulauan di Madura. Program ini dinilainya mampu menghadirkan transportasi yang inklusif, berkeadilan, dan mendukung pemerataan pembangunan di provinsi.

Dishub Jatim merancang rute awal Trans Jatim Laut melalui jalur Probolinggo – Gili Labak – Giliyang – Pamekasan – Gili Ketapang – Probolinggo. 

“Trans Jatim Laut ini mengintegrasikan daerah dengan Madura, khususnya kepulauan. Dengan rute Probolinggo, Gili Labak, Giliyang, Pamekasan, hingga Gili Ketapang, masyarakat akan lebih mudah menjangkau layanan transportasi laut,” ungkap Abdul Halim, Rabu (20/8/2025).

Politisi Gerindra tersebut menambahkan, kapal yang digunakan merupakan jenis kapal cepat khusus penumpang, sehingga waktu perjalanan dapat dipangkas. Program ini menargetkan masyarakat kepulauan yang membutuhkan akses cepat ke daratan Jawa, serta wisatawan yang ingin menjelajahi destinasi unggulan Jawa Timur.

“Karena jenisnya kapal cepat, ini juga akan menjaring penumpang kelas menengah secara ekonomi, terutama wisatawan yang ingin menghubungkan perjalanan dari Bromo–Tengger–Semeru ke destinasi snorkeling di kepulauan. Jadi, pecinta wisata juga terfasilitasi,” jelasnya.

Selain aspek pariwisata, Abdul Halim menekankan manfaat Trans Jatim Laut untuk pelayanan publik, terutama bidang kesehatan.

“Masyarakat kepulauan yang sakit bisa lebih cepat menyebrang ke Jawa untuk mendapatkan layanan medis. Diharapkan, akses transportasi laut yang lebih mudah ini benar-benar dirasakan masyarakat,” tambahnya.

Diketahui, Peluncuran Trans Jatim Laut dijadwalkan pada Oktober 2025, bersamaan dengan Hari Jadi Provinsi, sebagai simbol keseriusan pemerintah menghadirkan layanan publik berdampak luas. Pada tahap awal, jalur yang dilayani adalah Probolinggo – Sumenep, dengan singgahan di Gili Iyang, Mandangin, Ketapang, dan Labak. Kapal cepat berkapasitas sekitar 300 penumpang akan mempercepat mobilitas, sementara mekanisme subsidi Buy The Service (BTS) menjaga agar tarif tetap terjangkau. (ADV)

Reporter: Pradhita/Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.