
SURABAYA (Lentera)– Fraksi Partai Golkar DPRD Kota Surabaya meminta Pemkot benar-benar selektif dalam memilih Direktur Utama (Dirut) Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (PDTS KBS).
Sekretaris Fraksi Golkar DPRD Surabaya, Achmad Nurdjayanto, menegaskan calon Dirut tidak cukup hanya mahir dalam urusan manajerial, tetapi juga harus memahami dunia konservasi.
“KBS bukan sekadar taman hiburan, melainkan lembaga konservasi yang membawa nama besar Surabaya. Dirut yang dipilih harus visioner, inovatif, dan punya sensitivitas tinggi terhadap satwa,” kata Achmad, Kamis (21/8/2025).
Ia mengingatkan, jangan sampai KBS dipimpin orang yang hanya mengejar keuntungan tanpa peduli kesejahteraan satwa. Menurutnya, hal itu justru akan menghilangkan ruh KBS sebagai pusat pelestarian satwa sekaligus pendidikan masyarakat.
Achmad menilai rencana pengembangan KBS, termasuk kerja sama internasional seperti pertukaran panda merah dan panda besar dari Tiongkok, merupakan langkah menarik. Namun program besar itu hanya bisa berhasil jika dipimpin oleh sosok yang benar-benar mengerti konservasi.
“Inovasi memang penting, tapi harus realistis dan berpihak pada satwa. Jangan hanya mengejar sensasi atau proyek citra, karena yang dipertaruhkan adalah reputasi KBS dan nama Surabaya,” ujar anggota Komisi C DPRD Surabaya ini.
Meski begitu, ia mengapresiasi capaian KBS yang terus meningkat, baik dari sisi Pendapatan Asli Daerah (PAD), keberhasilan breeding satwa, hingga rencana wahana edukatif seperti Rabbit in Wonderland.
“Dirut baru harus mampu menjaga keberlanjutan itu dengan menyeimbangkan aspek bisnis, edukasi, dan konservasi. Kalau hanya pandai hitung-hitungan bisnis tanpa peduli satwa, sama saja mengorbankan masa depan KBS,” tutupnya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH