27 August 2025

Get In Touch

Pemkot Malang Targetkan 4.000 UMKM Naik Kelas Tahun Ini

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. (Santi/Lentera)
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menargetkan 4.000 pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) naik kelas, dari kategori mikro ke kecil tahun 2025 ini.

Target tersebut dipatok dari total sekitar 40 ribu UMKM, yang saat ini tercatat di Kota Malang.

"Targetnya ada 4.000 di tahun ini, dari 40 ribu UMKM yang ada di Kota Malang. Klasifikasi naik kelas, yang pertama itu pendapatannya naik. Artinya, yang dari mikro naik ke kecil," ujar Kepala Dinas Koperasi, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Eko Sri Yuliadi, Senin (25/8/2025).

Eko menambahkan, Pemkot Malang akan terus berupaya membangkitkan kegiatan ekonomi pelaku UMKM agar mereka berkembang secara bertahap. Dengan peningkatan produksi, menurutnya, pendapatan juga diharapkan ikut bertambah sehingga mereka memenuhi syarat untuk naik kelas.

"Makanya kami terus gerakan ekonominya, artinya produksinya harus meningkat, pendapatan juga meningkat sehingga bisa naik kelas," katanya.

Menurut Eko, pemerintah berperan mendukung peningkatan kapasitas UMKM melalui pendidikan dan pelatihan. Langkah ini dinilai penting agar pelaku usaha memiliki keterampilan yang lebih baik dalam mengelola produksi maupun pemasaran.

Salah satu bentuk dukungan, menurutnya dengan adanya fasilitas Malang Creative Center (MCC) yang berfungsi sebagai inkubasi bagi 17 subsektor ekonomi kreatif di Kota Malang. 

Di gedung tersebut, lanjut Eko, telah tersedia berbagai kelas keterampilan yang dapat dimanfaatkan oleh pelaku UMKM. Mulai dari pelatihan digitalisasi, strategi branding, hingga pengembangan produk.

Lebih lanjut, terkait klasifikasi naik kelas, Eko menjelaskan salah satu indikatornya adalah kenaikan omzet usaha. Menurutnya, UMKM dapat masuk kategori kecil jika omzet usaha mencapai hingga Rp5 miliar per tahun. "Ada (batas pemasukan), sampai Rp5 miliar per tahun. Itu dari mikro ke kecil," kata Eko.

Eko menuturkan, pada akhir 2024 lalu sudah terdapat sekitar 100 UMKM di Kota Malang yang berhasil naik kelas dari mikro ke kecil. Dari jumlah tersebut, sebagian besar mulai mengembangkan produksi hingga mengarah pada skala industri kecil.

"Di akhir 2024 kemarin sudah ada 100-an dari mikro ke kecil. Dari binaan kami itu, juga banyak yang ekspor, produksinya mengarah ke industri kecil," paparnya.

Dari UMKM yang telah naik kelas tersebut, sekitar 46 di antaranya sudah berhasil menembus pasar ekspor. Produk yang dihasilkan cukup beragam, mulai dari makanan olahan hingga kriya.

"Sekitar 46 UMKM. Produknya banyak, seperti makanan dan kriya. Paling banyak keripik kemasan, saat ini coba untuk pasar Selandia Baru dan Timur Tengah," terang Eko.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.