
SURABAYA (Lentera)- Amadeo Yesa tak pernah menyangka perjalanan hidupnya akan membawanya sejauh ini. Mahasiswa Teknik Informatika Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya itu, kini berhasil menorehkan prestasi nasional dengan menyabet posisi Top 3 pada ajang Clash of Champions (CoC) Season 2.
Mahasiswa yang akrab disapa Deo ini bercerita, kompetisi sudah menjadi bagian dari hidupnya sejak SMA. Ia pernah menggenggam medali perak Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang Kimia 2022, sebelum akhirnya hatinya berpaling pada dunia informatika.
“Beralih dari kimia, saya juga menemukan minat di bidang informatika setelah berhasil meraih juara harapan 2 NLC Schematics ITS ketika SMA,” kata Deo, Selasa (26/8/2025).
Jejak prestasinya terus berlanjut. Pada 2023, Deo yang menamatkan pendidikan SMA di Katolik Rajawali Makassar mencatat sejarah sebagai peraih skor tertinggi UTBK se-Indonesia.
Dari situ, ia semakin mantap menapaki jalan sebagai mahasiswa ITS, sekaligus melanjutkan tradisi keluarga yang kental dengan dunia akademik.
Menghadapi CoC Season 2, Deo tak hanya melawan soal-soal logika rumit, tetapi juga atmosfer persaingan dengan mahasiswa unggul dari kampus dalam negeri hingga mancanegara.
Salah satu momen favoritnya adalah saat menjadi kapten tim di permainan Solar Enigma. “Komunikasi dengan rekan tim sangat baik, sehingga kerja sama kami berjalan lancar,” ujarnya.
Meski tanpa persiapan khusus, strategi sederhana yang ia terapkan membuahkan hasil manis. Ia tak pernah sekali pun tersingkir dari babak demi babak, hingga akhirnya meraih posisi Juara 3.Diketahui kegiatan ini digelar Ruangguru, pada Sabtu (23/8/2025).
“Bisa berdiri sejajar dengan peserta hebat dari seluruh Indonesia sambil membawa nama ITS merupakan hal luar biasa,” jelasnya.
Baginya, piala hanyalah bonus. Yang lebih berharga adalah pertemuannya dengan 79 peserta lain yang datang dari berbagai latar belakang. Dari sana, ia belajar banyak hal, sekaligus menemukan kembali teman lama yang dulu kerap menemaninya di ajang SMA.
Kini, di usianya yang baru menginjak 20 tahun, Deo masih haus tantangan. Ia ingin melanjutkan studi hingga S2 di luar negeri setelah menyelesaikan kuliahnya di ITS.
“Harapan terbesar saya sederhana, yaitu bisa membanggakan orang tua,” tutupnya.
Reporter: Amanah/Edtor:Widyawati