
PALANGKA RAYA (Lentera) - Adanya pemberitaan mengenai sejumlah siswa yang mengalami keracunan diduga akibat program Makanan Bergizi Gratis (MBG), menjadi sorotan berbagai pihak.
Anggota Komisi I DPRD Kota Palangka Raya, Sudarto, meminta dalam menjalankan program MBG harus memperhatikan kualitas dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan persoalan kesehatan.
"Sangat penting memperhatikan kualitas dan keamanan makanan agar tidak menimbulkan persoalan kesehatan dalam menjalankan program MBG," papar Sudarto, Selasa (2/9/2025).
Ia menegaskan, perlu pengelolaan distribusi yang baik mengingat jumlah penerima manfaat mencapai ribuan siswa di setiap daerah.
Sudarto menambahkan, para pelaksana juga diminta untuk memiliki komitmen kuat dalam mendukung pelaksanaan MBG di seluruh Indonesia agar tujuan dari program MBG dapat tercapai Secara optimal.
"Kami juga meminta Pemerintah Kota (Pemkot) untuk memastikan aspek teknis dan operasional di lapangan berjalan dengan baik dan lancar," ucapnya.
Tidak hanya itu, teknis pada proses penyediaan makanan untuk ribuan penerima manfaat juga perlu diperhatikan, karena proses memasak ribuan porsi membutuhkan waktu sejak dini hari sehingga harus dikemas dengan benar agar tetap layak konsumsi pada jam makan siang.
"Jika penanganan kurang tepat, maka kualitas makanan bisa menurun sehingga berpotensi menimbulkan masalah kesehatan terhadap siswa yang mengkonsumsi," jelasnya.
Tidak hanya itu, ekosistem pangan lokal juga perlu mendapat perhatian, petani lokal harus bisa dilibatkan dalam rantai pasok program MBG.
"Tapi keterlibatan petani lokal harus dijaga agar tidak menimbulkan gangguan pada pasar umum maupun gejolak harga yang dapat memicu inflasi," pungkasnya.
Reporter: Novita|Editor: Arifin BH