
SURABAYA (Lentera) – Rapat Paripurna Penyampaian Laporan Komisi atas Pembahasan Rancangan Perda tentang Perubahan APBD Provinsi Jawa Timur di DPRD Jawa Timur diawali dengan doa bersama bagi almarhum Affan Kurniawan dan sejumlah korban lain dalam aksi demonstrasi yang terjadi di berbagai daerah beberapa hari terakhir.
"Atas nama pimpinan dan segenap anggota dewan mari kita mengirimkan doa bagi para korban yang terjadi dalam aksi demonstrasi yang terjadi dalam beberapa hari ini, khususnya duka mendalam atas wafatnya saudara Affan Kurniawan serta korban lainnya," ungkap Wakil Ketua DPRD Jawa Timur, Sri Wahyuni saat membuka rapat, Selasa (02/09/2025).
Sri Wahyuni melanjutkan doa agar seluruh korban mendapat tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa.
"Semoga seluruh korban diterima amal ibadahnya, diampuni kesalahannya, dan diberikan tempat terbaik di sisi Tuhan Yang Maha Esa. Kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberi ketabahan dan keikhlasan," ucapnya.
Politisi Partai Demokrat asal Dapil Bojonegoro–Tuban itu juga mengingatkan pentingnya menjaga kondusivitas bersama. Menurutnya, unjuk rasa merupakan hak warga negara yang dilindungi undang-undang, namun harus dilaksanakan secara bertanggung jawab.
"Mari gunakan hal menyampaikan pendapat dengan cara santun dan damai. Jangan dengan sikap anarkis apalagi sampai menimbulkan kerusakan. Kita di DPRD akan siap menampung aspirasi yang disampaikan oleh masyarakat," tegasnya.
Sri Wahyuni menambahkan bahwa masyarakat harus saling menjaga agar penyampaian aspirasi tidak menimbulkan kerugian dan perpecahan.
Seperti diketahui, sejak Jumat lalu gelombang aksi unjuk rasa muncul di berbagai wilayah Indonesia, termasuk Jawa Timur. Peristiwa itu awalnya berlangsung damai, namun berubah menjadi anarkis setelah kabar meninggalnya salah satu driver ojek online, Affan Kurniawan, di Jakarta.
Kerusuhan kemudian merembet ke Surabaya, di mana Gedung Negara Grahadi terbakar pada Sabtu (30/08/25) malam, serta beberapa pos polisi dan kantor Polsek Tegalsari mengalami perusakan.
Reporter: Pradhita|Editor: Arifin BH