09 September 2025

Get In Touch

Mahasiswa Baru Mulai Kuliah, Dishub Kota Malang Antisipasi Kemacetan di Titik Rawan

(Ilustrasi) Kepadatan arus lalu lintas di Jembatan Soekarno-Hatta (Simpang UB). (Santi/Lentera)
(Ilustrasi) Kepadatan arus lalu lintas di Jembatan Soekarno-Hatta (Simpang UB). (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) - Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang menyiapkan langkah antisipasi potensi kemacetan di sejumlah titik rawan, akibat penambahan volume kendaraan yang diperkirakan terjadi pada jam masuk dan pulang kuliah. Seiring dimulainya perkuliahan mahasiswa baru, pada awal minggu kedua September ini.

Kepala Dishub Kota Malang, Widjaja Saleh Putra mengatakan pihaknya telah mengimbau perguruan tinggi (PT) di Kota Malang, untuk turut serta membantu pengaturan lalu lintas di sekitar kawasan kampus masing-masing. Hal ini penting, agar arus kendaraan tidak menumpuk di titik tertentu.

"Tentu dimulai dari lembaganya. Artinya, perguruan tinggi juga kami minta membantu pengaturan lalu lintas di sekitar wilayahnya. Dengan mulai aktifnya mahasiswa baru, sangat dimungkinkan menimbulkan kepadatan baru," ujar Widjaja, Sabtu (6/9/2025).

Pria yang akrab dengan sapaan Jaya, ini juga menyampaikan, akan menyiapkan personel tambahan di lapangan untuk berjaga di kawasan yang diprediksi mengalami lonjakan volume lalu lintas.

Selain itu, informasi adanya kepadatan lalu lintas sewaktu-waktu, menurutnya akan disampaikan melalui berbagai saluran komunikasi seperti media sosial dan radio.

Menurut Jaya, jam rawan kepadatan lalu lintas umumnya terjadi pada pagi hari saat mahasiswa masuk kuliah, serta pada sore hari ketika aktivitas perkuliahan berakhir.

"Dimungkinkan, Senin (8/9/2025) juga cukup padat. Termasuk juga kondisi keamanan sudah kembali normal, tetapi dengan perkuliahan baru tentu menambah kepadatan lalu lintas," tambahnya.

Lebih lanjut, Jaya juga menyebutkan beberapa kawasan yang diprediksi akan mengalami kepadatan. Di antaranya, yakni persimpangan jembatan Soekarno-Hatta, menuju Universitas Brawijaya (UB). Menurutnya, selain padatnya arus kendaraan, kondisi barrier di kawasan tersebut banyak yang rusak, sehingga berpotensi mengganggu kelancaran lalu lintas.

"Di kawasan persimpangan jembatan UB banyak barriernya yang rusak. Kami antisipasi dengan menempatkan personel dan mengalihkan water barrier yang bisa dimanfaatkan," katanya.

Selain kawasan UB, titik lain yang juga berpotensi padat adalah Jalan Gajayana, Sumbersari. Meski begitu, Jaya menyebut arus kendaraan di kawasan tersebut cenderung padat mengalir.

Jaya juga memastikan akan menambah jumlah petugas untuk mengatur lalu lintas di titik-titik tersebut. Kehadiran petugas diharapkan dapat membantu memperlancar arus kendaraan dan mengurangi potensi kepadatan parah.

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.