12 September 2025

Get In Touch

Indonesia Darurat Seblak, Pakar Gizi Ingatkan Ancaman Malnutris

Ilustrasi seblak (Shutterstock)
Ilustrasi seblak (Shutterstock)

SURABAYA (Lentera) - Tagar "Indonesia darurat seblak" ramai diperbincangkan usai unggahan seorang dokter di TikTok viral. Dalam unggahannya, ia menceritakan kasus seorang remaja yang hanya mengonsumsi seblak setiap hari tanpa asupan makanan lain.

Seorang pasien perempuan berusia 21 tahun dilaporkan mengalami nyeri perut parah dan kehilangan nafsu makan selama sepekan terakhir. Sebelum mendapatkan perawatan, kondisinya disebut sangat lemah hingga tidak sanggup bangun dari tempat tidur.

Seorang dokter umum yang berpraktik di Bandung Barat mengungkap bahwa ia sudah beberapa kali menjumpai kasus serupa. Dialog antara dr. Mariska Haris, pemilik akun TikTok tersebut, dengan pasiennya pun ramai mencuri perhatian publik.

Dokter Mariska bertanya kepada pasien mengenai kebiasaan makannya. “Makan seblak berapa kali sehari?” tanyanya. Pasien pun menjawab, “Sekali, dua kali sehari.” Dokter kemudian melanjutkan, “Kalau nasinya berapa kali sehari?” Pasien remaja itu menjawab, “Kalau lagi mau sekali sehari.” Dokter kembali bertanya, “Kalau nggak mau?” dan pasien menimpali, “Nggak makan sama sekali.”

Ahli gizi dr Tan Shot Yen ikut buka suara menanggapi fenomena tersebut. Ia menilai bahan utama seblak yakni kerupuk bukan hanya tidak bernutrisi, tetapi tinggi kandungan garam.

"Masalah seblak ini kan ada di bahan utamanya, kerupuk. Kerupuk bukan hanya terbuat dari tepung yang miskin gizi, tetapi juga tinggi garam," sebut dr Tan saat dihubungi detikcom Kamis (4/9/2025).

Walhasil, masyarakat Indonesia banyak terjebak dengan jajanan-jajanan tidak sehat, termasuk juga gorengan.

"Konsumen seblak biasanya juga bukan pemakan menu sehat. Jadi akumulasi pangan amburadul membuat masalah gizi jangka panjang," tutur dr Tan.

Tidak heran, Indonesia menghadapi beban kasus penyakit gizi kronis yang relatif tinggi. Ia juga tidak menampik kemungkinan fenomena tersebut menjadi penyumbang kasus stunting terus bertambah.

Mengingat, bekal remaja untuk bisa menjadi calon ibu di masa mendatang gizi yang tercukupi dan bebas dari anemia.

"Sementara mengkonsumsi seblak apalagi dalam jangka panjang, tidak ada asupan nutrisi apapun, bisa memicu anemia, keropos tulang, gangguan haid, hingga malnutrisi di depan mata," pungkasnya.

Apa Itu Seblak?

Seblak adalah makanan berbahan dasar kerupuk mentah yang direbus, lalu dimasak dengan bumbu cabai, bawang putih, kencur, dan aneka topping seperti ceker, sosis, bakso, hingga seafood. Rasanya pedas–gurih dan teksturnya kenyal, membuat banyak orang ketagihan.Kelontong

Kini, seblak hadir dalam berbagai varian, mulai dari seblak kering, seblak instan dalam kemasan, hingga seblak kuah dengan level pedas ekstrem. Popularitasnya yang tinggi membuat seblak semakin mudah ditemui, baik di pinggir jalan maupun restoran modern.

Jika menjadi kebiasaan, hal ini dapat berdampak jangka panjang pada kesehatan tubuh secara keseluruhan. Berikut bahayanya sering makan seblak setiap hari

Memicu Iritasi Lambung

Mengonsumsi cabai dalam jumlah besar dapat memicu masalah pencernaan seperti maag kambuh, rasa perih di lambung, hingga refluks asam lambung (GERD). Untuk menjaga kesehatan tubuh, selain mengatur pola makan dan membatasi makanan pedas, penting juga mempertimbangkan asupan tambahan seperti vitamin dan suplemen yang dapat membantu memperkuat daya tahan tubuh serta mendukung fungsi organ secara optimal.

Tinggi Garam dan Penyedap Rasa

Seblak umumnya memiliki kandungan sodium yang cukup tinggi, dan jika dikonsumsi secara terus-menerus dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan, termasuk hipertensi serta gangguan pada fungsi ginjal akibat beban kerja organ yang semakin berat dalam menyaring garam berlebih dari tubuh.

Gangguan Pencernaan

Kerupuk yang direbus dan dikonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan gangguan pencernaan seperti kembung, diare, atau bahkan sembelit, karena kandungan utamanya yang berupa tepung dan minyak sulit dicerna oleh tubuh.

Risiko Dehidrasi

Makanan pedas dapat merangsang tubuh untuk mengeluarkan lebih banyak cairan melalui keringat maupun buang air besar, sehingga jika dikonsumsi berlebihan bisa menyebabkan dehidrasi dan membuat tubuh lebih mudah kekurangan cairan.

Kecanduan Pedas

Sensasi pedas yang menimbulkan efek “nagih” sering membuat seseorang sulit berhenti makan, sehingga konsumsi seblak dapat menjadi berlebihan tanpa disadari dan berpotensi menimbulkan masalah kesehatan jika berlangsung terus-menerus.

Tips Aman Menikmati Seblak

Untuk menjaga kesehatan, sebaiknya jangan mengonsumsi seblak setiap hari dan batasi maksimal hanya 1–2 kali seminggu. Pilih tingkat kepedasan yang wajar agar tidak merusak lambung, serta tambahkan sayuran dan sumber protein sehat seperti telur atau ayam supaya kandungan gizinya lebih seimbang. Pastikan juga minum air putih yang cukup untuk mencegah dehidrasi, dan hindari makan seblak saat perut kosong, terutama bagi penderita maag. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.