
SURABAYA (Lentera) -Anggota Komisi A DPRD Surabaya, Cahyo Siswo Utomo, mengingatkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) agar lebih sigap menghadapi potensi cuaca ekstrem yang dapat berdampak langsung pada masyarakat.
Menurutnya, koordinasi dengan BMKG sangat penting agar informasi dini mengenai kondisi cuaca bisa cepat diteruskan ke warga.
Diberitakan, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan dini adanya potensi cuaca ekstrem di Surabaya dan sejumlah wilayah Jawa Timur.
Peringatan ini berlaku sejak 10 hingga 17 September 2025, dengan fenomena berupa hujan intensitas sedang hingga lebat, disertai petir, angin kencang, dan kemungkinan banjir lokal.
“Ketika ada potensi cuaca ekstrem, baik panas tinggi maupun hujan berkepanjangan, BPBD harus segera memberikan peringatan. Seperti di Bali kemarin, hujan turun hingga 12 jam dan menimbulkan dampak cukup besar. Hal serupa bisa saja terjadi di Surabaya,” kata Cahyo, Selasa (16/9/2025).
Ia menegaskan, mitigasi bencana di titik-titik rawan banjir perlu diperkuat agar risiko tidak meluas. Warga yang tinggal atau beraktivitas di kawasan rawan juga diminta meningkatkan kewaspadaan.
Selain banjir, politisi dari Fraksi PKS ini juga menyoroti ancaman pohon tumbang akibat hujan deras disertai angin kencang. Ia mengapresiasi langkah Dinas Lingkungan Hidup (DLH) yang sudah melakukan perantingan di sejumlah titik, namun menilai partisipasi masyarakat juga krusial.
“Kalau ada pohon di sekitar tempat tinggal atau aktivitas warga yang dianggap berbahaya, segera laporkan ke DLH. Jika belum ditindaklanjuti, masyarakat bisa menyampaikan kepada kami di DPRD agar segera kami teruskan,” tuturnya.
Cahyo berharap upaya antisipasi ini dapat mencegah insiden tak terduga akibat cuaca ekstrem sekaligus menjaga keamanan warga Surabaya.
Reporter: Amanah|Editor: Arifin BH