
DENPASAR (Lentera) – Pemerintah Kota Denpasar resmi mencabut status tanggap darurat bencana banjir yang sebelumnya diberlakukan pascahujan deras pada Rabu (10/9/2025). Status tersebut kini berganti menjadi masa transisi darurat menuju pemulihan.
Wali Kota Denpasar, I Gusti Ngurah Jaya Negara, menjelaskan keputusan ini diambil setelah melakukan koordinasi dengan Gubernur Bali, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), serta hasil kaji cepat BPBD Denpasar. “Status darurat kami ubah menjadi transisi darurat pemulihan, berlaku mulai 17 September hingga 17 Desember 2025 selama tiga bulan,” ujarnya, Selasa (16/9/2025).
Dalam masa transisi, Pemkot Denpasar menyiapkan sejumlah program di berbagai sektor. Pada bidang pendidikan, sekolah yang sempat terdampak banjir sudah dapat beroperasi kembali. Selain itu, siswa juga mendapat bantuan perlengkapan belajar berupa buku tulis, seragam, dan tas.
Di sektor kesehatan, layanan medis gratis disediakan bagi masyarakat di wilayah terdampak, terutama untuk ibu hamil, balita, lansia, dan kelompok rentan lainnya.
Untuk infrastruktur, warga yang rumahnya rusak akibat banjir dan telah melalui proses verifikasi akan menerima bantuan maksimal Rp60 juta dari BNPB. Sementara itu, Pemprov Bali menyalurkan dana Rp4,6 miliar khusus bagi pedagang Pasar Kumbasari. Pemkot Denpasar sendiri memberikan dukungan bagi pemilik toko dan warung di luar pasar, dengan syarat memiliki KTP Denpasar serta bukti kerusakan.
“Dana bantuan yang kami siapkan berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT) sebesar Rp18 miliar. Sebelumnya juga telah dipakai untuk kebutuhan RS Wangaya karena obat-obatan sempat terendam, dengan total Rp3,5 miliar,” jelas Jaya Negara.
Selain bantuan tersebut, anggaran juga dialokasikan untuk santunan kematian, tambahan armada truk, hingga pembelian alat berat senilai Rp400 juta guna mempercepat penanganan sampah.
Ia menambahkan, warga yang sempat mengungsi kini sudah kembali, meski sebagian masih difasilitasi kamar kos sementara lantaran rumah mereka belum dapat dihuni.
Editor:Widyawati/berbagai sumber