
JOMBANG (Lentera) – Ratusan warga terlibat dalam aksi bersih-bersih sampah di Dam Jetis, Desa Mancilan, Kecamatan Mojoagung, Jombang, Sabtu (20/9/2025). Kegiatan itu sendiri merupakan salah satu rangkaian menyambut World Cleanup Day (WCD) 2025.
Ratusan orang tersebut terdiri 80 tenaga lapangan dan kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH), 30 tenaga Dinas Pekerjaan Umum dan dan Penataan Ruang (PUPR), 20 personel Balai Besar Wilayah Sungai, 20 tenaga Badan Penanggulangan Bencana Daerah.
Kemudian unsur TNI/Polri, PKK, serta 90 anggota Ansor, dan Karang Taruna dari 18 desa di Mojoagung. Tidak ketinggalan, 210 siswa sekolah/madrasah juga ikut teribat dalam kerja .
Guna mendukung kegiatan, dikerahkan alat berat dan truk pengangkut sampah dari Dinas PUPR dan DLH, serta perahu karet dari BPBD. Peralatan karung, cakar besi, sarung tangan, masker, dan rompi keselamatan juga digunakan para peserta.
Kegiatan dimulai dengan apel pasukan dipimpin Sekdakab Jombang Agus Purnomo mewakili Bupati Warsubi, dilanjutkan aksi bersih sampah dan pemilahan yang difasilitasi Dinas Lingkungan Hidup.
Sekdakab Jombang, Agus Purnomo membacakan sambutan Bupati Warsubi menyampaikan, kegiatan kerja bakti massal ini tindak lanjut surat edaran Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia, untuk mendukung partisipasi Indonesia dalam peringatan WCD 2025 dengan tema Menuju Indonesia Bersih 2029.
“Partisipasi ini juga sejalan dengan target RPJMN 2025–2029, yakni terwujudnya 100 persen sampah terkelola pada tahun 2029,” ucapnya.
Bupati menekankan pentingnya penanganan masalah persampahan yang hingga akhir 2024 baru mencapai 46 persen di Jombang. Dari total 530 ton sampah per hari, masih ada 54 persen yang belum terkelola.
“Pemerintah Kabupaten Jombang berkomitmen serius meningkatkan pencapaian target pengelolaan sampah, selaras dengan RPJMN, menuju Indonesia Bersih 2029 – Jombang Resik 2029,” tegas bupati melalui Sekdakab Agus Purnomo.
Disampaikan, aksi bersih-bersih ini juga menjadi awal dari rangkaian kegiatan hingga 15 Oktober 2025. Gerakan tersebut diharapkan mampu mengajak masyarakat dari berbagai lapisan untuk membersihkan lingkungan, khususnya titik-titik sampah liar, serta membiasakan pengelolaan sampah berkelanjutan.
Bupati juga mendorong pengurangan penggunaan plastik sekali pakai, pembiasaan memilah sampah sejak dari rumah, serta pengembangan ekonomi sirkular melalui bank sampah dan TPS3R di desa maupun kawasan.
“Kami juga mengharapkan dukungan sektor swasta dalam mendukung peningkatan pengelolaan sampah,” tambahnya.
Reporter: Sutono/Editor: Ais