25 September 2025

Get In Touch

Presiden Abbas Tegaskan Hamas Harus Serahkan Senjata dan Tunduk pada Otoritas Palestina

Video Presiden Palestina, Mahmud Abbas, diputar pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025) waktu setempat. (Dok.UN)
Video Presiden Palestina, Mahmud Abbas, diputar pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB di New York, Amerika Serikat, Senin (22/9/2025) waktu setempat. (Dok.UN)

JAKARTA (Lentera) – Presiden Palestina, Mahmud Abbas, menyambut baik langkah Presiden Prancis Emmanuel Macron yang resmi mengakui Palestina sebagai negara berdaulat. Dalam kesempatan itu, Abbas menegaskan bahwa Hamas tidak boleh lagi memegang kendali senjata di Gaza.

Pernyataan tersebut ia sampaikan lewat rekaman video yang diputar pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) PBB di New York, Amerika Serikat, yang membahas solusi dua negara untuk mengakhiri konflik berkepanjangan di Palestina.

“Hamas tidak akan memiliki tempat dalam pemerintahan Gaza. Mereka, bersama kelompok faksi lain, harus menyerahkan seluruh persenjataan kepada Otoritas Palestina,” ujar Abbas, dikutip dari AFP, Selasa (23/9/2025).

Abbas juga menyinggung tragedi kemanusiaan yang menimpa warga sipil, termasuk aksi penahanan dan pembunuhan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Selain itu, dilansir Al Jazeera, Abbas menyerukan gencatan senjata segera di Gaza. Ia menegaskan pentingnya pengiriman bantuan kemanusiaan, pembebasan para tawanan, serta penghentian perang.

“Kami menuntut gencatan senjata segera. Bantuan harus segera masuk ke Gaza, dan para tawanan mesti dibebaskan. Kami mengapresiasi peran Mesir dan Qatar yang terus memediasi penghentian konflik, serta Mesir dan Yordania yang menolak rencana pemindahan paksa warga Palestina,” tambah Abbas.

Langkah pengakuan Palestina oleh sejumlah negara Barat, termasuk Prancis dan Inggris, dianggap sebagai titik balik penting dalam perjuangan diplomasi Palestina di panggung internasional

Editor:Widyawati/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.