
JEMBER (Lentera) - Malam Puncak Ancak Agung yang diselenggarakan Pemerintah Kabupaten Jember berlangsung semarak di Alun-alun Jember Nusantara, Rabu (24/9/2025) malam. Ribuan masyarakat hadir memadati lokasi acara untuk menyaksikan perayaan budaya dan religius yang menjadi bagian dari tradisi besar Kabupaten Jember.
Acara tersebut dihadiri langsung oleh Bupati Jember, Muhammad Fawait, S.E., M.Sc., bersama jajaran pemerintah daerah, para ulama, dan tokoh masyarakat. Puncak acara ditandai dengan penyerahan hadiah kepada para pemenang lomba ancakan, yang disampaikan oleh Pj. Sekretaris Daerah Kabupaten Jember mewakili Bupati.
Malam bersejarah ini semakin istimewa dengan diterimanya Piagam Penghargaan dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) atas pencapaian ancakan terbanyak, yakni 449 ancak. Penghargaan tersebut diserahkan langsung oleh perwakilan MURI kepada Bupati Jember di panggung utama.
Tak hanya menampilkan kemeriahan budaya, acara juga diwarnai nuansa religius melalui lantunan sholawat dan doa bersama yang dipimpin oleh KHR. Moch. Kholil As’ad. Ribuan jamaah bersama para ulama dan kyai khidmat mengikuti rangkaian doa, sekaligus memberikan dukungan penuh agar tradisi Ancak Agung terus dilestarikan.
Dalam sambutannya, Bupati Jember Muhammad Fawait mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas terselenggaranya Malam Puncak Ancak Agung yang berjalan sukses.
“Alhamdulillah, malam ini kita menyaksikan sejarah baru di Jember. Tradisi budaya dan religius berupa Ancak Agung berhasil mencatatkan rekor MURI dengan 449 ancak. Ini bukan hanya sebuah penghargaan, tetapi bukti nyata semangat kebersamaan, persatuan, dan kecintaan masyarakat Jember terhadap budaya serta syiar Islam,” tegas Gus Bupati.
Ia menambahkan, Pemerintah Kabupaten Jember akan terus mendukung pelestarian budaya lokal agar membawa manfaat lebih luas bagi masyarakat. “Ancak Agung adalah milik kita semua. Pemerintah akan memastikan acara ini menjadi agenda tahunan yang semakin besar, semakin dikenal, dan memberikan multiplier effect bagi UMKM, pariwisata, serta kesejahteraan masyarakat Jember,” pungkasnya.
Malam Puncak Ancak Agung tahun ini pun tercatat sebagai momentum bersejarah, tidak hanya bagi warga Jember tetapi juga bagi dunia budaya nasional. Tradisi luhur ini diharapkan tetap terjaga dan diwariskan kepada generasi mendatang sebagai simbol syukur, persaudaraan, dan jati diri masyarakat Jember. (mok/ads)
Editor: Arifin BH