12 October 2025

Get In Touch

Pemulung TPA Winongo Wadul ke Wakil Rakyat, Keluhkan Proyek Wisata yang Ancam Nafkah

Anggota DPRD Kota Madiun Usman Ependi berdialog dengan sejumlah pemulung di rumahnya, Jumat (11/10). Para pemulung mengadukan keresahan akibat pembangunan destinasi wisata di kawasan TPA Winongo.
Anggota DPRD Kota Madiun Usman Ependi berdialog dengan sejumlah pemulung di rumahnya, Jumat (11/10). Para pemulung mengadukan keresahan akibat pembangunan destinasi wisata di kawasan TPA Winongo.

MADIUN (Lentera) – Puluhan pemulung yang sehari-hari menggantungkan hidupnya dari Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Winongo, Kota Madiun, mendatangi rumah anggota DPRD Kota Madiun dari Fraksi PDIP, Usman Ependi, Sabtu (11/10/2025). Mereka menyampaikan keresahan karena khawatir kehilangan mata pencaharian akibat pembangunan destinasi wisata di kawasan tersebut.

Koordinator pemulung, Supri, mengungkapkan bahwa proyek pembangunan itu membuat truk sampah kini datang tengah malam. Akibatnya, para pemulung kesulitan mencari barang bekas yang bisa dijual kembali.

“Sekarang sampah datangnya tengah malam, kami jadi susah memulung. Pendapatan berkurang jauh. Kami juga belum pernah diajak bicara pemerintah soal nasib kami nanti kalau TPA sudah jadi tempat wisata,” ujarnya.

Menurut Supri, terdapat sekitar 50 pemulung yang tinggal di sekitar TPA Winongo. Sebagian besar tidak memiliki pekerjaan lain dan menggantungkan hidup sepenuhnya dari aktivitas memulung.

Menanggapi hal itu, Usman Ependi mengaku telah menerima langsung keluhan warga dan akan menindaklanjutinya melalui mekanisme resmi di DPRD.

“Saya sudah didatangi teman-teman pemulung. Mereka mengeluh soal mata pencaharian yang terancam hilang. Aduan mereka akan saya teruskan ke pimpinan DPRD dan Komisi III yang membidangi lingkungan hidup,” kata Usman saat ditemui di rumahnya.

Usman menegaskan bahwa aspirasi masyarakat kecil seperti pemulung harus tetap mendapat perhatian di tengah pembangunan kota. “Kita semua mendukung pembangunan, tapi jangan sampai menyingkirkan mereka yang selama ini ikut berperan menjaga kebersihan kota. Pemerintah harus hadir memberikan solusi,” tegasnya. (*)

 

Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo 
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.