16 October 2025

Get In Touch

Arkeolog Temukan Ratusan Koin Emas dan Perak Berusia 2.500 Tahun

Kepingan emas yang ditemukan di wilayah Pilsen, Ceko bagian barat. Foto: Museum and Gallery of Northern Pilsen
Kepingan emas yang ditemukan di wilayah Pilsen, Ceko bagian barat. Foto: Museum and Gallery of Northern Pilsen

SURABAYA (Lentera) - Para arkeolog di Republik Ceko berhasil menemukan harta karun yang terdiri atas koin emas dan perak, perhiasan emas, serta sejumlah artefak lain yang diperkirakan berusia sekitar 2.500 tahun. Harta karun tersebut diyakini berasal dari masa peradaban Keltik yang pernah mendiami wilayah tersebut.

Penemuan ini dilakukan di sebuah situs arkeologi yang lokasinya dirahasiakan di kawasan Pilsen, wilayah barat Ceko. Selama lima tahun terakhir, tim peneliti telah melakukan penggalian di area tersebut dan berhasil menemukan berbagai peninggalan berharga yang memberikan gambaran tentang kehidupan dan kebudayaan bangsa Keltik kuno.

“Tujuan utama proyek ini adalah menyelamatkan temuan arkeologi yang rentan hilang karena penambang ilegal, aktivitas pertanian, dan faktor alam,” kata Jan Mařík, Direktur Institut Arkeologi dari Akademi Ilmu Pengetahuan Republik Ceko, dikutip Live Science.

Pemerintah setempat memilih untuk tidak mengungkapkan lokasi pasti situs yang terletak di wilayah pedesaan utara Pilsen guna mencegah aktivitas pencarian ilegal menggunakan detektor logam. Foto-foto yang dirilis memperlihatkan para arkeolog sedang menggali koin emas dan perak berukir rumit dengan motif hewan, serta potongan perhiasan emas. Selain itu, ditemukan pula berbagai artefak logam lainnya, termasuk potongan batangan emas dan perak, gesper, peniti, gelang, liontin, hingga figur kuda dari perunggu.

Beberapa artefak hasil temuan kini dipamerkan di Museum Mariánská Týnice, yang berlokasi di sebuah desa kecil yang dahulu menjadi tujuan ziarah umat Kristen pada Abad Pertengahan karena keberadaan biara besar dari ordo Cistercian. Keunikan dari penemuan ini terletak pada banyaknya koin emas dan perak yang diketahui berasal dari pencetak yang sebelumnya belum pernah teridentifikasi. Hal tersebut menantang pemahaman para arkeolog tentang sistem mata uang bangsa Keltik di kawasan tersebut.

Menariknya, para peneliti tidak menemukan tanda-tanda adanya permukiman permanen di sekitar lokasi penemuan. Fakta ini menimbulkan dugaan bahwa area tersebut pada masa lalu kemungkinan berfungsi sebagai pasar musiman atau tempat diadakannya pesta rakyat bangsa Keltik.

“Kemungkinan besar, ini adalah area dengan aktivitas yang bersifat musiman, di mana orang-orang secara tak sengaja menjatuhkan benda-benda kecil seperti koin,” jelas David Daněček, arkeolog dari Institut Arkeologi Republik Ceko.

Keberadaan emas dan perak di lokasi juga mendukung teori itu.

“Barang-barang tersebut mungkin digunakan sebagai alat tukar sendiri, atau bisa juga ditambang di bawah pengawasan penguasa wilayah setempat,” tambahnya.

Tak semua harta karun langsung ditampilkan ke publik. Beberapa artefak paling berharga masih disimpan di tempat rahasia.

“Benda-benda unik disimpan di tempat aman dan baru akan diperlihatkan setelah evaluasi ilmiah seluruh temuan selesai,” ungkap Pavel Kodera, Direktur Museum Mariánská Týnice.

Selama ini, bangsa Keltik kerap dikaitkan dengan wilayah Eropa Barat seperti Irlandia. Namun, berbagai temuan arkeologis dan catatan sejarah menunjukkan bahwa peradaban Keltik sebenarnya pernah tersebar luas di seluruh benua Eropa, mulai dari Semenanjung Iberia hingga Anatolia (wilayah Turki kuno), serta daerah yang kini dikenal sebagai Republik Ceko.

Periode awal kebudayaan Keltik dikenal dengan sebutan Kebudayaan Hallstatt (sekitar 1200–450 SM), sedangkan masa kejayaannya disebut Kebudayaan La Tène (sekitar 450–50 SM) yang berkembang pesat di wilayah Prancis, Jerman, dan sekitarnya. Penemuan di Ceko bukanlah yang pertama kalinya; pada Juli lalu, para arkeolog juga berhasil menemukan ratusan koin serta lebih dari 1.000 perhiasan dari pemukiman Keltik berusia sekitar 2.200 tahun di kawasan Bohemia.

Rangkaian penemuan tersebut memperkuat bukti bahwa Eropa Tengah, khususnya wilayah Ceko, pernah menjadi pusat penting peradaban Keltik kuno yang kaya akan budaya, aktivitas perdagangan, serta seni logam yang indah dan bernilai tinggi hingga saat ini. 

Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.