
MALANG (Lentera) -Menjelang akhir tahun 2025, perekonomian Malang Raya diperkirakan akan semakin tumbuh. Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Malang, mencatat adanya peningkatan optimisme pelaku usaha.
Seiring dengan hasil Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang memproyeksikan pertumbuhan kegiatan usaha pada triwulan IV 2025 mencapai Saldo Bersih Tertimbang (SBT) sebesar 38,98 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 21,24 persen.
Kepala Kantor Perwakilan BI Malang, Febrina, menyebutkan, sektor yang diperkirakan tumbuh positif meliputi pertanian, kehutanan dan perikanan (SBT 6,43 persen), industri pengolahan (SBT 3,24 persen), perdagangan besar dan eceran (SBT 9,95 persen), serta konstruksi (SBT 9,05 persen).
"Peningkatan ini diprakirakan didorong oleh meningkatnya permintaan pada momen Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, serta percepatan penyelesaian pengerjaan proyek menjelang akhir tahun," ujar Febrina, dalam pernyataan resminya, Kamis (16/10/2025).
Lebih lanjut, Febrina menjelaskan Survei Kegiatan Dunia Usaha merupakan survei triwulanan yang dilakukan untuk memperoleh informasi dini mengenai indikasi perkembangan kegiatan ekonomi di sektor riil. Data dari survei ini menjadi salah satu indikator penting untuk memantau arah pergerakan ekonomi daerah.
Sebelumnya, hasil SKDU pada triwulan III 2025 juga menunjukkan kinerja kegiatan usaha di wilayah Malang Raya tumbuh positif dibandingkan triwulan sebelumnya. Menurutnya, nilai SBT pada periode tersebut tercatat sebesar 21,24 persen, meningkat signifikan dari 0,95 persen pada triwulan II 2025.
Menurut Febrina, akselerasi kegiatan usaha pada triwulan III 2025 terjadi seiring peningkatan kapasitas utilisasi yang didorong oleh kegiatan hilirisasi dan ekspor.
Kondisi cuaca yang lebih kondusif, katanya, turut berkontribusi terhadap peningkatan produktivitas di sektor pertanian, serta berlanjutnya proyek pembangunan yang sempat tertunda pada awal tahun.
"Meningkatnya kinerja dunia usaha pada triwulan III 2025 terutama disumbang oleh sektor konstruksi (SBT 6,79 persen), pertanian, kehutanan dan perikanan (SBT 6,41 persen), perdagangan besar dan eceran (SBT 3,18 persen), serta industri pengolahan (SBT 2,93 persen)," jelasnya.
Selain itu, Febrina menjelaskan, investasi pada triwulan III 2025 juga terpantau tumbuh positif dengan SBT 10,62 persen, lebih tinggi dibandingkan triwulan sebelumnya sebesar 8,42 persen.
Febrina menyebutkan, peningkatan investasi ini seiring dengan meningkatnya kapasitas produksi yang dilakukan pelaku usaha menjelang akhir tahun.
"Kondisi keuangan dunia usaha pun menunjukkan tren perbaikan. Saldo Bersih (SB) kondisi keuangan tercatat sebesar 4,74 persen, naik dari 0,34 persen pada triwulan II 2025. Perbaikan ini didorong oleh peningkatan kinerja dalam akses kredit, likuiditas, dan rentabilitas usaha," pungkas Febrina.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH