18 October 2025

Get In Touch

Imbas Tayangan Trans7, Aliansi Santri Jember Gruduk Transmart

Nampak ratusan massa dari Aliansi Santri Jember saat demo polemik tayangan Trans7, memenuhi halaman pusat belanja Transmart milik Chairul Tanjung di Jember.
Nampak ratusan massa dari Aliansi Santri Jember saat demo polemik tayangan Trans7, memenuhi halaman pusat belanja Transmart milik Chairul Tanjung di Jember.

JEMBER (Lentera) - Pprotes terkait tayangan salah satu program di stasiun televisi, Trans7 merembet ke berbagai daerah, salah satunya Jember. Ratusan massa dari Aliansi Santri Jember menggeruduk pusat belanja Transmart berlokasi di Jalan Hayam Wuruk, Kelurahan Sempusari, Kecamatan Kaliwates, Kamis (16/10/2025).

Ratusan santri dan massa yang datang membuat pihak Transmart Jember menutup sementara aktivitasnya selama beberapa jam. Massa menyebut aksi ini dilakukan karena Transmart dan Trans7 berada dalam satu naungan perusahaan, yakni CT Corp milik Chairul Tanjung.

Dalam aksinya, mereka menyampaikan beberapa tuntutan, di antaranya meminta Chairul Tanjung atau pihak Trans7 untuk menyampaikan permohonan maaf secara terbuka dan melakukan pembenahan menyeluruh terhadap sistem produksi tayangan.

Selain itu, mereka juga mendesak Dewan Pers agar tidak lepas tangan serta memberikan sanksi kepada Trans7 yang dinilai telah melanggar kode etik jurnalistik.

Para santri bahkan menyerukan boikot terhadap penayangan Trans7 serta boikot berbelanja di Transmart hingga tuntutan mereka dipenuhi.

“Tiga bulan lalu anak-anak saya masih bermain di sini (Transmart), tapi mulai sekarang tidak lagi. Kalau tuntutan kami tidak dipenuhi, kami akan datang dengan massa yang lebih besar,” ujar salah satu orator aksi.

Sementara itu, Koordinator Aksi Ayub Junaidi menyampaikan, para santri di Jember mengambil sikap atas polemik itu dengan tegas yakni menjaga martabat pondok pesantren, santri dan para kiai. “Pesantren yang selama ini ikut mendirikan republik ini telah dihancurkan oleh Trans7, termasuk pemimpinnya Chairul Tanjung,” tegas Ayub.

Dia mendatangi Transmart Jember adalah agar keresahan para santri bisa tersampaikan langsung ke pihak pusat. “Kami menuntut Transmart agar menerima dan menyampaikan aspirasi ini ke pimpinan pusat. Seluruh santri di Jember dan Indonesia sakit hati karena diframing seolah terjadi perbudakan di pesantren,” jelasnya.

Pascademo ke Transmart, massa Aliansi Santri Jember juga mendatangi Pendopo Wahyawibawagraha untuk meminta dukungan Bupati Fawait. Pengurus PCNU Gus Aab, Kyai Luthfi dan lainnya juga turut dalam aksi tersebut. "Kalau santri, pesantren dan kyai dicederai, saya yakin berjuta-juta masyarakat Indonesia akan turun ke jalan. Ingat, sejarah bahwa santri dan kyai berada di garda terdepan perjuangan kemerdekaan," ujar Bupati Fawait. Pihaknya juga menyampaikan sikap yang sama sesuai dengan tuntutan Aliansi Santri Jember atas polemik tayangan Trans7. (mok/ads)

Editor:Widyawati

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.