SURABAYA (Lentera) - Seberapa sering Anda berjalan tanpa menggunakan alas kaki? Ternyata, kebiasaan sederhana ini memiliki sejumlah manfaat, meskipun masih menimbulkan pro dan kontra di kalangan masyarakat. Memang, menggunakan sepatu atau sandal terasa lebih nyaman dan aman, namun tidak ada salahnya mencoba pengalaman berbeda ini. Berikut penjelasan mengenai berbagai manfaat serta risiko yang dapat timbul dari kebiasaan berjalan tanpa alas kaki.
Manfaat
Berjalan kaki mungkin tampak sebagai aktivitas sederhana, namun tahukah Anda bahwa melakukannya tanpa alas kaki dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan yang tidak terduga?
Kebiasaan ini, dikenal dengan istilah barefoot walking atau grounding, kini semakin populer karena diyakini mampu membantu meningkatkan fungsi tubuh secara alami. Berikut penjelasan mengenai sejumlah manfaat yang bisa diperoleh dari berjalan tanpa alas kaki.
Meningkatkan Suasana Hati
Berjalan kaki tanpa alas dapat membantu mengurangi stres dan depresi. Kebiasaan ini memungkinkan tubuh untuk merasakan berbagai bentuk dan tekstur tanah maupun jalan yang diinjak, sehingga memberikan efek menenangkan dan meningkatkan kesadaran terhadap lingkungan sekitar. Sensasi alami yang dirasakan kaki dapat membantu tubuh lebih rileks dan menumbuhkan rasa terhubung dengan alam.
Selain itu, aktivitas ini juga membuat tubuh lebih fokus pada keseimbangan dan pergerakan setiap langkah. Proses tersebut membantu menurunkan kadar hormon kortisol, yaitu hormon yang berperan dalam respons stres. Dengan rutin melakukannya, berjalan tanpa alas kaki dapat menjadi cara sederhana namun efektif untuk menenangkan pikiran dan menjaga kesehatan mental.
Mengurangi Rasa Sakit
Berjalan tanpa alas kaki atau barefoot walking dapat membantu mengurangi rasa sakit secara alami. Kontak langsung antara kaki dan tanah menghasilkan efek grounding yang bersifat antiradang, membantu menetralkan radikal bebas yang menjadi pemicu nyeri serta ketegangan otot. Akibatnya, tubuh menjadi lebih rileks, sirkulasi darah meningkat, dan rasa sakit pun berangsur berkurang.
Selain itu, kebiasaan barefoot walking juga bermanfaat bagi penderita nyeri kronis. Dengan melakukannya secara rutin, efek grounding membantu meredakan gejala nyeri secara bertahap sekaligus meningkatkan keseimbangan tubuh dan kesehatan sistem saraf. Cara sederhana ini dapat menjadi terapi alami yang mendukung proses penyembuhan tanpa efek samping obat-obatan.
Meningkatkan Sirkulasi Darah
Saat berjalan kaki, tubuh secara alami menggunakan otot tambahan di bagian kaki dan tungkai untuk membantu menjaga keseimbangan serta mengirimkan sinyal ke otak. Aktivitas ini melatih koordinasi antara sistem saraf dan otot, sehingga meningkatkan kesadaran tubuh terhadap posisi dan pergerakan. Dengan kata lain, berjalan kaki tidak hanya melibatkan otot utama, tetapi juga otot-otot kecil yang berperan penting dalam stabilitas tubuh.
Penggunaan otot tambahan tersebut memiliki manfaat serupa dengan olahraga. Sirkulasi darah di area kaki meningkat, sehingga lebih banyak oksigen dan nutrisi yang dibawa ke jaringan tubuh. Peningkatan aliran darah ini mendukung pemulihan, memperkuat otot, serta menjaga kesehatan kaki dan tungkai secara keseluruhan.
Meningkatkan Postur dan Keseimbangan
Berjalan tanpa alas kaki dengan cara yang benar dapat membantu melatih dan memperkuat otot-otot kecil pada kaki. Aktivitas ini membuat setiap bagian kaki bekerja lebih aktif untuk menopang tubuh, menjaga keseimbangan, dan menyesuaikan langkah sesuai permukaan yang diinjak. Selain memperkuat otot, kebiasaan ini juga membantu meningkatkan fleksibilitas serta koordinasi gerakan kaki.
Selain itu, otak akan belajar memperhatikan sinyal yang dikirim dari kaki ke sistem saraf, sehingga postur tubuh menjadi lebih baik dan keseimbangan semakin terjaga. Dengan latihan yang dilakukan secara rutin, tubuh akan terbiasa bergerak lebih stabil dan efisien, baik saat berjalan, berlari, maupun menjalani aktivitas sehari-hari lainnya.
Mengurangi Risiko Penyakit Jantung
Dikutip dari Agape Family Health, berjalan tanpa alas kaki atau grounding dapat memberikan efek antiradang alami pada tubuh. Ketika kaki bersentuhan langsung dengan tanah, terjadi proses penyeimbangan muatan listrik di dalam tubuh yang membantu menurunkan stres oksidatif. Proses ini membuat tubuh lebih tenang dan mendukung fungsi sistem imun secara optimal.
Selain itu, efek grounding juga berkontribusi pada peningkatan sirkulasi darah serta membantu mengencerkan sel darah merah. Aliran darah yang lebih lancar tidak hanya meningkatkan suplai oksigen ke seluruh tubuh, tetapi juga mengurangi risiko penggumpalan darah yang dapat memicu penyakit jantung. Dengan demikian, kebiasaan sederhana ini dapat menjadi cara alami untuk menjaga kesehatan jantung dan keseimbangan tubuh secara menyeluruh.
Risiko
Meskipun memiliki banyak manfaat, kebiasaan berjalan tanpa menggunakan alas kaki dapat menimbulkan efek samping. Terdapat berbagai kondisi yang dapat menyebabkan cedera ketika seseorang berjalan bertelanjang kaki di luar ruangan. Oleh karena itu, kehati-hatian tetap perlu diperhatikan agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan.
Beberapa kekurangan barefoot walking yaitu sebagai berikut.
Bertelanjang kaki dapat meningkatkan risiko berbagai infeksi dan cedera. Kemungkinan masuknya bakteri, infeksi jamur, serta virus menjadi lebih tinggi karena kaki tidak terlindungi.
Selain itu, berjalan di permukaan yang kotor dapat menyebabkan munculnya kutil plantar dan infeksi virus. Permukaan yang lembap, seperti lantai kamar mandi atau tanah basah, juga menjadi tempat ideal bagi kutu air dan jamur untuk menempel pada kulit.
Tak hanya itu, tanpa alas kaki seseorang berisiko menginjak pecahan kaca atau paku yang dapat menyebabkan luka serius dan infeksi tetanus. Risiko lain yang perlu diwaspadai adalah terkena cacing tambang, terutama ketika kaki bersentuhan langsung dengan tanah atau pasir yang tercemar kotoran hewan.
Tips
Meski memiliki manfaat, berjalan kaki tanpa alas diperlukan tips tertentu agar manfaatnya optimal. Berikut ini tips grounding yang bisa Anda terapkan.
Mulailah dari beberapa menit di permukaan yang aman seperti rumput atau pasir, lalu tingkatkan durasinya secara perlahan.
Hindari area dengan pecahan kaca, batu tajam, atau benda berbahaya lainnya.
Saat berjalan tanpa alas, jaga agar tubuh tetap tegak dan langkah ringan. Pijakan kaki akan sedikit berbeda dibanding memakai sepatu, jadi fokuslah pada gerakan alami kaki.
Lakukan latihan ringan seperti peregangan telapak kaki, mengangkat tumit, atau berjalan di tempat agar otot terbiasa.
Setelah berjalan tanpa alas, cuci kaki dengan sabun dan air bersih untuk mencegah infeksi atau iritasi, terutama jika berjalan di luar ruangan.
Jika Anda memiliki kondisi tertentu, seperti luka terbuka, diabetes, atau masalah saraf pada kaki, sebaiknya konsultasikan ke dokter sebelum mencoba berjalan tanpa alas kaki.
Co-Editor: Nei-Dya/berbagai sumber





