27 October 2025

Get In Touch

Sekda Surabaya: Seleksi Direksi KBS Objektif dan Libatkan Pakar Konservasi

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Lilik Arijanto.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Lilik Arijanto.

SURABAYA (Lentera) — Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya memastikan  seleksi calon Direksi Perusahaan Daerah Taman Satwa Kebun Binatang Surabaya (KBS), akan melibatkan tim penguji dari kalangan ahli konservasi. 

“Proses seleksi saat ini baru sampai pada tahap administrasi. Setelah ini akan dilanjutkan dengan tahap evaluasi kompetensi dan kesesuaian jabatan yang melibatkan tim penguji dari kalangan ahli konservasi,” ungkap Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Surabaya, Lilik Arijanto, Sabtu (25/10/2025).

Pelibatan kalangan ahli konservasi satwa dalam seleksi yang saat ini masih berlangsung dan belum sampai pada tahap penetapan akhir ini untuk memastikan kandidat yang nantinya terpilih memiliki pemahaman memadai tentang dunia konservasi.

Hal ini diungkapkan usai munculmya sembilan nama calon direksi yang lolos seleksi administrasi, namun dinilai tidak memiliki latar belakang akademik di bidang konservasi satwa.

Lilik menjelaskan, mekanisme seleksi tersebut sepenuhnya mengacu pada Peraturan Pemerintah (PP) tentang tata cara seleksi direksi Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Dimana setiap kandidat akan dinilai secara objektif berdasarkan kompetensi dan kebutuhan jabatan.

“Kalau ternyata tidak memenuhi kriteria, tentu tidak akan lolos. Proses ini objektif dan mengikuti aturan yang berlaku,” jelasnya.

Menanggapi dorongan agar calon direksi KBS berasal dari kalangan yang memahami dunia satwa, Lilik mengakui pentingnya hal tersebut. Namun, menurutnya, kemampuan memahami konservasi tidak selalu harus berasal dari pendidikan formal di bidang konservasi atau biologi.

“Yang penting, calon direksi punya pemahaman dan kepedulian terhadap dunia konservasi, baik dari pengalaman kerja maupun kemampuan praktis di lapangan. Tidak harus sarjana konservasi, tapi harus paham soal konservasi,” tuturnya.

Lilil menambahkan, Pemkot Surabaya akan memastikan siapa pun yang terpilih nanti benar-benar memiliki kapasitas untuk memimpin KBS sebagai lembaga konservasi satwa sekaligus ikon kebanggaan kota.

“KBS bukan sekadar tempat wisata, tapi lembaga konservasi yang punya peran penting dalam edukasi dan pelestarian satwa. Karena itu, aspek pemahaman terhadap satwa tetap menjadi pertimbangan utama,” tutupnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Aliansi Pecinta Satwa Liar Indonesia (Apecsi) menilai sembilan nama yang lolos seleksi administrasi sama sekali tidak dikenal dalam dunia konservasi satwa.

Dalam dokumen resmi yang ditandatangani Ketua Panitia Seleksi (Pansel) Agung Bayu Murti, SE., M.SE. pada 22 Oktober 2025, tercatat sembilan peserta yang dinyatakan memenuhi syarat administrasi seleksi anggota Direksi PD Taman Satwa KBS. 

Mereka adalah Bony Fasius, S.Sos., M.AP., Dedy Darsono Gunawan, Hariyono, ST.CRP, Ivy Juana, S.Sos., SH., MH., Jajeli Rois, S.E., H. Moch. Unsi, SH. Lalu Muhammad Syarifullah, SH., Rachmad Wahyudi Wibowo, ST., dan Yanuar Budianto, SE., MM.

Koordinator Apecsi, Singky Soewadji, menilai hasil seleksi tersebut mencerminkan kurangnya keseriusan Pemkot Surabaya dalam menjaga marwah lembaga konservasi tertua di Indonesia itu. 

“Dari sembilan nama calon direktur, tidak ada satu pun yang dikenal di dunia konservasi. Bahkan tiga di antaranya justru berlatar belakang sarjana hukum. Ini seleksi direktur lembaga konservasi atau lembaga bantuan hukum?” sebut Singky, Jumat (24/10/2025). (*)

Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.