28 October 2025

Get In Touch

Cek Gudang PT Pupuk Indonesia di Jombang, Zulhas: HET Pupuk Subsidi Turun!

Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (tengah) mengunjungi Gudang PT Pupuk Indonesia (PI) di Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Jombang, Sabtu (25/10/2025) sore. (sutono)
Menko Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (tengah) mengunjungi Gudang PT Pupuk Indonesia (PI) di Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Jombang, Sabtu (25/10/2025) sore. (sutono)

JOMBANG (Lentera) – Kabar gembira bagi petani di tanah air. Pemerintah resmi menurunkan harga eceran tertinggi (HET) pupuk bersubsidi. Hal itu disampaikan Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) kepada awak media usai mengunjungi Gudang PT Pupuk Indonesia (PI) di Desa Jatipelem, Kecamatan Diwek, Jombang, Sabtu (25/10/2025) sore.

Hadir dalam kunjungan itu antara lain Dirut PT PI Rahmad Pribadi, Wabup Jombang Salmanudin Yazid, dan Kepala Dinas Pertanian Jombang, M Rony

"Jadi beberapa hari lalu, tim di bidang pangan, saya sebut super team karena kompak sekali, di bawah komando Pak Prabowo, melakukan pertemuan. Hasilnya, HET pupuk subsidi turun. Kalau dulu sibuk naik, mulai 22 Oktober turun harga," kata Zulhas.

Rinciannya, sambung Zulhas, harga Urea, dari semula Rp2.250 per kg, turun menjadi Rp1.800 per kg, NPK Phonska turun dari Rp2.300 menjadi Rp1.840 per kg, dan NPK untuk kakao turun dari Rp3.300 menjadi Rp2.540 per kg. “ZA turun dari Rp1.700 menjadi Rp1.360 per kg dan pupuk organik dari Rp800 menjadi Rp640 per kg,” jelas dia.

Bagaimana kalau ada yang menjual di atas HET?

"Ini dirutnya (Dirut PT Pupuk Indonesia Rahmad Pribadi) tegas. Jangan main-main, kalau main-main langsung diganti (dari pengecer pupuk subsidi," tegas Zulhas.

Dirut PT PI Rahmad Pribadi yang berdiri di samping Zulhas mengangguk-angguk sembari tersenyum.

Usai dari gudang pupuk PT PI, Zulhas langsung mengunjungi Toko Pengecer Pupuk Bersubsidi di Desa Plosogenuk, Kecamatan Perak, Jombang. Di tempat ini, selain memastikan stok pupuk yang ternyata dinilai aman dan memastikan HET pupuk sesuai ketentuan baru, , Zulhas juga berdialog dengan petani setempat.

Salah seorang petani mengaku senang dengan turunnya harga pupuk subsidi, namun dia meminta agar volume atau stok pupuk diperbesar sehingga tidak ada yang kekurangan.

Merespon ini, Zulhas menyatakan, secara nasional stok sudah sangat besar. "Tahun ini stok dua kali lipat dari tahun lalu. Jadi sebenarnya sangat cukup. Kita di pemerintah sengaja mengontrol, jangan sampai yang tidak punya sawah ikut menikmati pupuk subsidi," kata Zulhas.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, mengatakan hingga 22 Oktober 2025, jumlah ketersediaan stok pupuk subsidi nasional mencapai 1.101.807 ton. Dengan jumlah tersebut diyakini dapat memenuhi kebutuhan pupuk subsidi hingga akhir tahun.

"Kami memastikan proses bisnis Perusahaan tetap berjalan normal, serta pasokan dan distribusi pupuk tetap aman di seluruh wilayah agar kebijakan ini dapat terlaksana secara efektif dan memberikan manfaat nyata bagi petani di seluruh Indonesia," kata Rahmad Pribadi.

Kepala Dinas Pertanian Jombang, M. Rony, memastikan stok pupuk bersubsidi di Kabupaten Jombang masih aman hingga akhir tahun. “Berdasarkan data Dinas Pertanian, hingga September 2025, realisasi penyaluran pupuk subsidi mencapai 76 persen untuk Urea, 74 persen untuk NPK, dan 63 persen untuk pupuk organik dari total kebutuhan yang telah dialokasikan,” ujarnya.

M Rony berharap dengan turunnya harga pupuk, petani lebih bersemangat mempersiapkan lahan dan mulai bercocok tanam. Dengan harga pupuk yang lebih murah, diharapkan hasil panen tahun 2025 bisa meningkat dan menekan biaya produksi pertanian di tingkat petani. (*)

 

Reporter: Sutono
Editor : Lutfiyu Handi

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.