 
      ISTANBUL (Lentera)-Gempa berkekuatan 6,1 magnitudo mengguncang Turki bagian barat pada Senin (28/10/2025) malam. Badan Tanggap Darurat (AFAD) melaporkan gempa terjadi pada pukul 22.48 waktu setempat atau Selasa (29/10/2025) pukul 02.48 WIB.
Getaran gempa tersebut terasa di Istanbul, Izmir dan kota-kota lainnya.Akibat gempa tersebut terdapat rumah yang hancur. Selain itu beberapa rumah di perbukitan Sindirgi juga rusak.
"Setelah gempa bumi, yang juga terasa di wilayah sekitarnya, AFAD dan seluruh timnya telah mulai bekerja di lapangan," kata Menteri Dalam Negeri Ali Yerlikaya.
Belum ada laporan terkait korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut.Turki dilalui oleh beberapa patahan geologi yang sebelumnya telah menyebabkan bencana di negara tersebut.
Gempa bumi pada Februari 2023 di barat daya Turki menewaskan sedikitnya 53.000 orang dan meluluhlantakkan Antakya, situs kota kuno Antiokhia.
Pada awal Juli, gempa berkekuatan 5,8 magnitudo di wilayah yang sama mengakibatkan satu orang tewas dan 69 orang luka-luka.
BMKG: Tak Berpotensi Tsunami di RI
Terpisah, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan bahwa gempa bumi bermagnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Leeward Islands, Laut Karibia, pada Senin (27/10/2025) malam tidak berpotensi menimbulkan tsunami di perairan Indonesia.
Direktur Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono, dalam keterangannya di Jakarta, Selasa dini hari, menjelaskan bahwa gempa terjadi pada pukul 19.38.40 waktu setempat dengan episenter terletak di koordinat 16,537° LU dan 59,568° BB, pada kedalaman 10 kilometer.
“Berdasarkan hasil analisis, gempa tersebut merupakan jenis gempa dangkal yang dipicu oleh aktivitas subduksi antara Lempeng Karibia dan Lempeng Amerika Utara,” ujar Daryono.
Ia menambahkan, karena lokasi episenter gempa cukup jauh dari wilayah Indonesia, tidak ada potensi tsunami yang mengancam kawasan pesisir tanah air.
Hingga pukul 21.00 WIB, BMKG juga belum mencatat adanya aktivitas gempa susulan di sekitar wilayah sumber gempa.
“BMKG mengimbau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh informasi yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya,” katanya.
Sejauh ini, belum ada laporan mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa akibat guncangan gempa tersebut.
BMKG terus memantau perkembangan aktivitas seismik di kawasan tersebut sebagai langkah antisipasi terhadap kemungkinan perubahan aktivitas tektonik.
Editor:Widyawati/berbagai sumber
 





