22 November 2025

Get In Touch

Ditemukan Planet Mirip Bumi: Dekat Tata Surya, Diduga Layak Huni

Ilustrasi
Ilustrasi

 

Penemuan baru dari dunia astronomi kembali memantik perhatian. Para ilmuwan melaporkan keberadaan kandidat planet super-Bumi yang mengorbit di zona layak huni bintang Gliese 251, sebuah bintang kerdil merah yang berjarak sekitar 18 tahun cahaya dari Tata Surya dan berada di konstelasi Gemini.

Dengan jarak sedekat itu, sistem Gliese 251 menjadi salah satu target paling menarik dalam pencarian dunia yang berpotensi mendukung kehidupan.

 

Gliese 251, yang juga dikenal sebagai GJ 251, HD 265866, atau Wolf 294, masuk dalam daftar 100 bintang terdekat dari Matahari. Kedekatan inilah yang membuat penemuan terbarunya dianggap sebagai langkah penting untuk memahami kemungkinan adanya kehidupan di luar Bumi.

 

Berdasarkan analisis terbaru, sistem bintang ini diduga memiliki dua planet super-Bumi. Yang pertama, Gliese 251b, ditemukan pada 2020. Planet tersebut memiliki massa hampir empat kali Bumi dan menyelesaikan orbitnya dalam 14,2 hari. Sedangkan kandidat terbaru, Gliese 251c, ditemukan melalui pengamatan lanjutan menggunakan instrumen berpresisi tinggi.

 

Gliese 251c memiliki massa yang sangat mirip dengan Gliese 251b, yaitu sekitar 3,84 massa Bumi, tetapi periode orbitnya jauh lebih panjang, yakni 53,6 hari. Hal inilah yang membuatnya lebih menarik bagi ilmuwan, karena berada dalam zona layak huni, wilayah di sekitar bintang tempat suhu memungkinkan air tetap dalam bentuk cair.

 

Zona semacam ini menjadi syarat utama bagi para peneliti untuk menilai kemungkinan adanya kehidupan seperti yang kita pahami di Bumi.

 

Teknologi Spektrograf Generasi Baru

 

Penemuan Gliese 251c menggunakan instrumen Habitable-Zone Planet Finder (HPF), sebuah spektrograf inframerah berpresisi tinggi yang dipasang pada Teleskop Hobby-Eberly di Observatorium McDonald, Texas. Untuk memastikan keakuratannya, tim ilmuwan kembali mengonfirmasi sinyalnya dengan NEID spectrometer di Observatorium Nasional Kitt Peak, Arizona.

 

Paul Robertson, astronom dari University of California, Irvine, menegaskan bahwa kedekatan sistem ini adalah alasan utama mengapa penemuan tersebut dianggap istimewa.

 

“Kita telah menemukan begitu banyak eksoplanet. Tapi jarak Gliese 251c, hanya sekitar 18 tahun cahaya, menjadikannya seperti tetangga dekat dalam skala kosmik,” ujarnya.

 

Dekatnya jarak tersebut memperbesar peluang bagi penelitian lanjutan, termasuk upaya mendeteksi atmosfer, komposisi permukaan, hingga tanda-tanda adanya air.

 

Walaupun sinyal Gliese 251c sangat kuat secara statistik, para ilmuwan tetap berhati-hati dalam menyimpulkan statusnya. Corey Beard dari Design West Technologies menegaskan bahwa setiap instrumen memiliki batas akurasi, sehingga konfirmasi berlapis tetap dibutuhkan.

 

“Kami berada di garis depan teknologi dan metode analisis. Meskipun hasilnya signifikan, ketidakpastian dari instrumen dan metode membuat verifikasi tambahan tetap penting,” kata Beard.

 

Beard juga menyebutkan bahwa hanya teleskop generasi baru yang mampu memotret langsung planet seperti Gliese 251c. Salah satu teknologi yang diharapkan dapat melakukannya adalah Thirty Meter Telescope (TMT), teleskop raksasa dengan cermin utama berdiameter 30 meter.

 

“TMT adalah satu-satunya teleskop yang nantinya memiliki resolusi cukup tinggi untuk melakukan direct imaging eksoplanet seperti ini. Teleskop lebih kecil tidak akan mampu,” tambahnya.

 

Dengan jaraknya yang relatif dekat serta posisinya di zona layak huni, Gliese 251c menjadi salah satu kandidat terkuat untuk dipelajari lebih dalam. Jika instrumen masa depan mampu menangkap gambar langsung atau mendeteksi atmosfernya, planet ini dapat menjadi kunci untuk memahami bagaimana kehidupan bisa muncul di dunia lain.

 

Studi mengenai Gliese 251c telah diterbitkan dalam The Astronomical Journal, menandai langkah baru dalam pencarian panjang manusia untuk menjawab pertanyaan terbesar dalam sains modern: Apakah kita sendirian di alam semesta?

 

Penelitian lebih lanjut dari teleskop generasi berikutnya akan menjadi babak penting berikutnya dalam eksplorasi kosmos, sekaligus membuka peluang untuk memahami sejauh mana kehidupan dapat berkembang di sekitar bintang-bintang kecil seperti Gliese 251.(wid,rls,ant/dya)

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.