11 November 2025

Get In Touch

IKA ITS Luncurkan Kebun Buah Alumni, Kolaborasi Hijau di Lingkungan Kampus

Peresmian Kebun Buah Alumni yang dilakukan oleh IKA ITS.
Peresmian Kebun Buah Alumni yang dilakukan oleh IKA ITS.

SURABAYA (Lentera) - Semangat penghijauan mewarnai Reuni Akbar Alumni ITS 2025, pada momen tersebut Ikatan Alumni ITS (IKA ITS) meresmikan Kebun Buah Alumni ITS.

Sebuah ruang hijau baru seluas 1 hektare di area belakang Masjid Manarul Ilmi ITS, menjadi simbol kontribusi nyata alumni terhadap keberlanjutan lingkungan kampus, pada Minggu (9/11/2025).

Di lahan tersebut ditanam 65 pohon buah, sebagai simbol dari 650 bibit yang dikirimkan alumni dari berbagai daerah dan negara. Secara keseluruhan, sebanyak 2.100 pohon ditanam di lingkungan ITS oleh civitas akademika, mahasiswa, dan alumni.

Peresmian dilakukan secara simbolis oleh Ketua Umum PP IKA ITS Ir. Wiluyo Kusdwiharto, ST., MBA., IPU., ASEAN Eng., didampingi Rektor ITS Prof. Ir. Bambang Pramujati, ST., MScEng., PhD. Hadir pula Ketua Senat IKA ITS Mochamad Tibiyani, Ketua Majelis Wali Amanat ITS Prof. Dr. M. Nuh, DEA, Sekretaris ITS Prof. Dr. Umi Laili Yuhana, S.Kom., M.Sc., Ketua Pembina Yayasan Mitra ITS, Ketua IKOMA ITS, serta para mitra seperti Astra Daihatsu dan berbagai perusahaan tempat para alumni berkarier.

Ketua Umum PP IKA ITS, Cak Waluyo Kusdwiharto mengatakan Kebun Buah Alumni ITS merupakan hasil kolaborasi antara ITS sebagai penyedia lahan, alumni sebagai penyedia bibit, dan dukungan penuh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Surabaya yang menyiapkan lahan yang sebelumnya berupa semak belukar hingga siap tanam. 

"Selain menjadi bagian dari rangkaian reuni, penanaman pohon ini juga mencerminkan kepedulian alumni ITS terhadap isu lingkungan yang semakin mendesak," ucapnya.

Ia menjelaskan, berdasarkan data Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) tahun 2024, Indonesia kehilangan sekitar 1,3 juta hektare tutupan pohon, sebagian besar akibat alih fungsi lahan. Dalam konteks tersebut, inisiatif penanaman pohon memiliki makna penting bagi keberlanjutan ekologis.

“Menanam pohon bukan hanya tentang lingkungan, tapi juga tentang warisan. Setiap pohon yang tumbuh akan menjadi pengingat bahwa alumni ITS berkontribusi nyata bagi kampus dan masyarakat,” jelasnya.

Tak hanya itu, Kebun Buah Alumni ITS dirancang untuk menampung berbagai jenis buah lokal tahan lama, seperti mangga, jambu, dan alpukat. Di area yang sama juga akan dilakukan eksperimen penanaman durian berbagai varietas. 

Penambahan vegetasi di lingkungan kampus diyakini berdampak pada kualitas udara dan suhu mikro. Penelitian BRIN tahun 2023 menunjukkan bahwa area dengan tutupan vegetasi padat memiliki suhu permukaan 3–5 derajat Celsius lebih rendah dibandingkan area berpermukaan keras.

"Selain menambah ruang terbuka hijau, kawasan ini akan menjadi laboratorium hidup bagi mahasiswa untuk riset tanaman produktif dan praktik konservasi sederhana," ungkapnya.

Sementara itu, Rektor ITS, Prof. Ir. Bambang Pramujati menyampaikan harapan agar ribuan pohon buah yang ditanam tidak hanya berfungsi sebagai penghijauan dan paru-paru kota, tetapi juga bermanfaat bagi masyarakat.

“Semoga buahnya kelak dapat dinikmati masyarakat luas,” harapnya.

Ke depan, Kebun Buah Alumni ITS direncanakan menjadi ruang belajar kolaboratif yang melibatkan mahasiswa, dosen, dan alumni dalam perawatan, pencatatan pertumbuhan, hingga pemanfaatan hasil panen. 

"Dengan demikian, program penghijauan tidak berhenti pada seremoni penanaman semata, tetapi menjadi bagian dari budaya akademik yang menyatukan ilmu pengetahuan, tanggung jawab sosial, dan kesadaran ekologis," tutupnya.

 

Reporter: Amanah/Editor: Ais

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.