SURABAYA (Lentera) – DPD Partai Golkar Kota Surabaya menghadirkan pendekatan baru dalam memperkuat peran keluarga, melalui gelaran Parenting Class bertema “Pendidikan Informal dalam Bentuk Pengawasan dan Pendampingan Orang Tua terhadap Mahasiswa Baru”.
Kegiatan yang digelar, Minggu (9/11/2025) ini menjadi upaya Golkar, untuk menjawab tantangan pendampingan keluarga di masa transisi anak menuju dunia perkuliahan.
Sekretaris Fraksi Partai Golkar DPRD Surabaya, Achmad Nurdjayanto mengatakan komitmen partainya dalam menghadirkan program-program sosial, yang menyentuh kebutuhan masyarakat.
“Golkar Surabaya terus menghadirkan kegiatan yang memberi nilai tambah bagi masyarakat. Kami yakin keluarga adalah fondasi utama dalam pendidikan karakter anak,” kata Achmad dalam keterangan resminya yang diterima, Selasa (11/11/2025).
Menurutnya, penguatan ketahanan keluarga merupakan bagian penting dari pembangunan sumber daya manusia.
"Semangat ini sejalan dengan arahan Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar, Adies Kadir, yang mendorong agar seluruh struktur partai aktif menghadirkan kegiatan sosial dan edukatif," tuturnya.
Melalui Parenting Class ini, Golkar Surabaya ingin menunjukkan politik hadir tidak hanya dalam ranah kekuasaan, tetapi juga melalui kepedulian terhadap problem sosial masyarakat.
“Acara ini menjadi ruang belajar yang penting, bagaimana orang tua dapat menjadi pendamping bijak bagi anak-anaknya. Keberhasilan pendidikan bukan hanya tugas kampus, tetapi juga keluarga,” tutup Achmad.
Sementara itu, akademisi Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Abdurrahman yang hadir sebagai narasumber mengulas pentingnya pendampingan orang tua dalam masa awal perkuliahan. Ia menjelaskan banyak mahasiswa baru mengalami academic shock akibat perubahan ritme belajar, tuntutan akademik, hingga gaya hidup mandiri.
“Orang tua tidak harus mengontrol, namun memberi arah, dukungan, dan rasa aman. Pendampingan yang tepat dapat membantu mahasiswa baru beradaptasi lebih sehat,” jelasnya.
Selain itu, ia juga menegaskan peran penting pendidikan informal dalam keluarga sebagaimana diamanatkan UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
"Orang tua diharapkan tetap menjadi ruang aman bagi anak untuk berbagi cerita, membangun nilai, sekaligus mendorong kemandirian tanpa membatasi," tutupnya.
Reporter: Amanah/Editor: Ais





