Mengapa Belasan Dapur MBG di Kabupaten Malang Berhenti Beroperasi Sementara? Ini Penjelasan BGN
MALANG (Lentera) - Pertanyaan muncul atas berhentinya operasional dari belasan dapur program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Malang. Badan Gizi Nasional (BGN) menegaskan, penghentian sementara tersebut terjadi akibat kendala teknis. Termasuk keterlambatan pengiriman proposal dari beberapa dapur Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).
Wakil Kepala BGN, Nanik S. Deyang, membenarkan adanya penghentian sementara sejumlah SPPG di Kabupaten Malang. Dia menjelaskan penghentian sementara ini berkaitan dengan proses pencairan anggaran yang masih berjalan.
"Minggu ini atau paling lambat Senin, sudah selesai semua. Masalah teknis saja," ujar Nanik, dikonfirmasi melalui pesan singkat, Minggu (16/11/2025).
Salah satu kendala teknis yang dimaksud, kata Nanik, adalah keterlambatan pengiriman proposal dari beberapa Kepala SPPG. Menurutnya, pengajuan proposal dilakukan setiap 10 hari sekali sehingga keterlambatan pengiriman berpengaruh pada jadwal pencairan berikutnya.
"Ada yang karena memang Kepala SPPG terlambat mengirim proposal. Karena mengirimnya 10 hari sekali, ya. Kalau terlambat pasti harus menunggu 10 hari berikutnya," jelasnya.
Sebelumnya, Dinas Ketahanan Pangan (DKP) Kabupaten Malang mengonfirmasi belasan SPPG di wilayahnya terpaksa menghentikan operasional sejak beberapa hari terakhir. Kepala DKP, Mahila Surya Dewi, menyebut penghentian terjadi karena anggaran dari BGN belum cair.
"Memang benar, ada sejumlah SPPG yang berhenti beroperasi. Jumlahnya lebih dari 10 SPPG, beberapa harinterakhir," ujar Mahila, Sabtu (15/11/2025).
Perempuan yang juga menjabat sebagai Sekretaris Satgas Percepatan SPPG Kabupaten Malang, ini menyebutkan dari total 93 SPPG yang aktif di Kabupaten Malang, hanya belasan yang menghentikan layanan sementara akibat keterlambatan pencairan.
Menurutnya, SPPG tidak dapat melakukan belanja bahan baku ketika dana belum tersedia. "Anggaran dari BGN memang belum cair, otomatis SPPG memberhentikan. Jadi tidak diberhentikan paksa, tapi karena memang mereka tidak bisa belanja karena uangnya tidak cair," kata Mahila.
Mahila menambahkan, masing-masing SPPG mengajukan anggaran secara langsung kepada BGN setiap dua minggu sekali. Besaran anggaran bergantung pada jumlah porsi yang diproduksi setiap harinya.
Sebagai informasi, kabar mengenai penghentian sementara operasional SPPG di Kabupaten Malang, pertama kali mencuat setelah beredarnya pesan berantai melalui WhatsApp. Pesan tersebut ditujukan kepada para siswa penerima manfaat MBG dari SPPG Ampeldento, Karangploso, Kabupaten Malang.
Dalam pesan itu disampaikan, sehubungan dengan belum turunnya pendanaan untuk periode 10 hingga 22 November 2025, layanan SPPG Malang Karangploso Ampeldento dihentikan sementara. (*)
Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi





