22 November 2025

Get In Touch

Mulai Januari 2026, Roblox Wajibkan Verifikasi Usia dengan Pemindaian Wajah

Ilustrasi seseorang bersiap mencoba memainkan gim Roblox. (foto:ist/dok.Ant)
Ilustrasi seseorang bersiap mencoba memainkan gim Roblox. (foto:ist/dok.Ant)

JAKARTA (Lentera) - Gim daring Roblox akan mewajibkan verifikasi usia bagi seluruh pemain yang ingin mengakses fitur chat mulai Januari 2026, menyusul serangkaian gugatan hukum dan investigasi terkait sistem keamanan anak di platform tersebut.

Dilansir dari Tech Crunch mengutip Antara, pada Rabu (19/11/2025), saat ini pengguna dapat melakukan verifikasi usia secara sukarela agar dapat mengakses fitur chat.

Pada awal Desember mendatang, Roblox akan mulai menerapkan kewajiban verifikasi usia di sejumlah negara, termasuk Australia, Belanda, dan Selandia Baru. Kebijakan itu kemudian diberlakukan secara global pada Januari.

Langkah tersebut diambil di tengah berbagai gugatan, termasuk dari jaksa agung Texas dan Louisiana, yang menilai Roblox gagal melindungi pengguna anak dari risiko seperti konten eksplisit, dan upaya eksploitasi seksual.

Untuk melakukan proses verifikasi, pengguna harus membuka aplikasi Roblox, mengizinkan akses kamera, lalu mengikuti instruksi di layar untuk melakukan pemindaian wajah.

Setelah proses selesai, Roblox menyatakan akan menghapus seluruh foto dan video yang terekam. Verifikasi itu diproses melalui penyedia pihak ketiga, Persona, yang juga akan menghapus data visual setelah proses selesai.

Setelah verifikasi usia dilakukan, pengguna akan diberi tahu grup usia yang sesuai. Roblox membagi pengguna ke dalam enam kelompok usia, yakni di bawah 9 tahun, 9–12 tahun, 13–15 tahun, 16–17 tahun, 18–20 tahun, serta 21 tahun ke atas.

Pengguna hanya dapat melakukan percakapan dengan kelompok usia yang sama atau kelompok usia terdekat. Sebagai contoh, pengguna dengan estimasi usia 12 tahun akan masuk kelompok 9–12 tahun dan hanya dapat berkomunikasi dengan pengguna berusia 15 tahun ke bawah.

Sementara itu, pengguna berusia 16 tahun ke atas tidak dapat berkomunikasi dengan pengguna dari kelompok usia tersebut.

“Kami melihat perubahan ini sebagai upaya memastikan pengguna dapat bersosialisasi dengan kelompok usia yang tepat, sekaligus membatasi interaksi antara anak di bawah umur dengan orang dewasa yang tidak mereka kenal,” kata Wakil Presiden sekaligus Kepala Pengguna dan Penemuan Produk Roblox, Raj Bhatia.

Roblox menyatakan, kewajiban verifikasi ini memberikan cara yang lebih akurat dalam menentukan usia pengguna dibandingkan sekadar memasukkan tahun lahir saat membuat akun.

“Kami percaya ini merupakan yang pertama di industri gim, media sosial, dan layanan pesan, yang mewajibkan estimasi usia secara eksplisit sebelum seseorang dapat mengakses fitur komunikasi,” ujar Kepala Keamanan Roblox, Matt Kaufman.

Roblox juga mengumumkan, peluncuran Pusat Keamanan baru yang menyediakan panduan dan fitur bantuan bagi orang tua atau pengasuh untuk mengatur kontrol penggunaan oleh anak mereka di platform tersebut.

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.