21 November 2025

Get In Touch

Sebagian Pengungsi Erupsi Gunung Semeru Kembali ke Rumahnya, BPBD Terus Lakukan Monitoring Lokasi

Lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, Kamis (20/11/2025). (dok. Pusdalops BPBD Kab Malang)
Lokasi terdampak erupsi Gunung Semeru, Kamis (20/11/2025). (dok. Pusdalops BPBD Kab Malang)

MALANG (Lentera) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Malang melaporkan sebagian besar warga yang sempat mengungsi akibat erupsi Gunung Semeru, pada Kamis (20/11/2025) telah kembali ke rumahya masing-masing.

Informasi itu disampaikan melalui laporan resmi kegiatan Bawah Kendali Operasi (BKO) yang diperbarui pada pukul 12.00 WIB.

Dalam laporan tersebut, Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik (KL) BPBD Kabupaten Malang, Sadono Irawan mengatakan petugas Tim Reaksi Cepat Penanggulangan Bencana (TRC PB) mencatat, sedikitnya terdapat tujuh titik lokasi pengungsian di Desa Supiturang, Kecamatan Pronojiwo.

"Sebelum sebagian warga kembali, pengungsian tersebut menampung ratusan warga dengan komposisi berbeda di tiap titik," ujar Sadono, Kamis (20/11/2025).

Disebutkannya, di titik SDN 02 Sumberurip, total pengungsi mencapai 112 orang, terdiri dari 53 laki-laki dan 59 perempuan. Dari jumlah itu, terdapat 7 lansia, 11 balita, serta 1 ibu hamil. Sementara itu, SDN 04 Supiturang menampung 89 warga, termasuk 3 lansia, 7 balita, dan 1 warga yang sedang sakit.

Lokasi pengungsian lain seperti Pom Mini Supiturang, tercatat sebanyak 90 pengungsi dengan sebaran yang seimbang antara laki-laki dan perempuan. Di tempat ini juga terdapat 4 lansia, 7 balita, serta 1 warga yang sakit.

Di Balai Desa Oro-oro Ombo, jumlah pengungsi merupakan yang terbesar, yakni 180 orang. Di antaranya terdapat 8 lansia, 30 balita, dan 1 warga yang sedang sakit. Sedangkan di Masjid Nuruljadid Supiturang, tercatat 122 pengungsi termasuk 7 lansia dan 1 ibu hamil.

Adapun dua titik lain, yaitu Bumdes Sumberurip dan Masjid Oro-oro Ombo masing-masing menampung 26 dan 37 pengungsi. Data tersebut menggambarkan konsentrasi warga yang mengungsi sebelum mayoritas dari mereka kembali ke rumah pada siang hari.

Meski pengungsian mulai ditinggalkan, Sadono menyampaikan, kebutuhan mendesak di lokasi terdampak masih mencakup masker, air mineral, serta penyediaan dapur umum untuk mendukung warga yang masih membutuhkan bantuan.

Sebagai tindak lanjut, BPBD menetapkan rencana kegiatan yang difokuskan pada pengecekan kembali seluruh titik pengungsian, pengkajian kebutuhan warga yang sempat mengungsi, penugasan Safety Officer untuk keamanan warga terdampak, serta monitoring di wilayah pemukiman yang berada di sekitar area terdampak erupsi.

"Dalam mendukung upaya penanganan, distribusi bantuan logistik telah dilakukan. Bantuan yang disalurkan meliputi 480 kaleng makanan siap saji, 480 kaleng lauk pauk, 100 paket family kit, 500 selimut, 42 boks air mineral dari BNPB, serta paket sandang untuk pria, wanita, dan lansia masing-masing 50 paket," katanya.

Selain itu, menurutnya, terdapat 100 buah makanan bayi yang juga disalurkan kepada warga terdampak.

 

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.