21 November 2025

Get In Touch

Pendaki Ranu Kumbolo Ceritakan Paniknya Keluarga Saat Gunung Semeru Erupsi

Proses para pendaki di Ranu Kumbolo untuk turun usai mendengar kabar erupsi Gunung Semeru, Kamis (20/11/2025). (dok. Tangkapan layar video BB TNBTS)
Proses para pendaki di Ranu Kumbolo untuk turun usai mendengar kabar erupsi Gunung Semeru, Kamis (20/11/2025). (dok. Tangkapan layar video BB TNBTS)

MALANG (Lentera) - Sejumlah pendaki Ranu Kumbolo menceritakan momen ketika keluarga mereka panik, setelah menerima informasi mengenai erupsi Gunung Semeru, pada Rabu (19/11/2025) sore. Meski begitu, para pendaki memastikan kondisi mereka tetap aman dan tertangani dengan baik, oleh pemandu serta petugas Pendamping Pendakian Gunung Semeru Terdaftar (PPGST).

Salah satu kelompok pendaki yang terdiri dari Fathur Rozzi, Zakia, Wahyu asal Surabaya serta Ervi dari Gresik menceritakan, mereka baru mengetahui adanya erupsi setelah mendapatkan informasi dari guide, pada Kamis (20/11/2025) pagi. Mereka yang tiba di Ranu Kumbolo, pada Rabu (19/11/2025) sekitar pukul 19.00 WIB, mengaku tidak menyadari adanya aktivitas erupsi saat itu.

Menurut mereka, kondisi di Ranu Kumbolo tetap aman lantaran material erupsi bergerak ke arah selatan, sementara posisi mereka berada di utara.

"Di Ranu Kumbolo itu aman. Semua pendaki di sini aman semua," ujar mereka.

Setelah briefing pada Kamis pagi hari, seluruh pendaki diarahkan untuk turun menuju Ranu Pani pada pukul 09.00 WIB.

Kelompok ini juga mengakui, pihak PPGST dan para guide memberi penanganan yang baik. Termasuk menetapkan waktu evakuasi dan memastikan seluruh jalur aman untuk dilalui. Mereka menyampaikan, pendaki diminta tetap tenang dan tidak panik, mengingat proses turun tidak memungkinkan dilakukan pada malam sebelumnya karena cuaca.

Setiba di titik yang memiliki sinyal, para pendaki langsung menghubungi keluarga dan orang terdekat untuk memberi kabar. Mereka mengaku menerima banyak pesan dan telepon dari keluarga yang sudah khawatir sejak informasi erupsi tersebar.

"Terharu sedikit karena banyak yang khawatir di rumah. Tapi alhamdulillah kami aman," ujar salah satu dari mereka.

Kesaksian serupa datang dari kelompok pendaki lainnya, yakni Nishfi Nursalsabila asal Malang, Cander Apriliani asal Tegal, dan Tajuddin asal Bojonegoro. Mereka menyebut pertama kali menerima informasi erupsi dari para guide, sesaat setelah tiba di Ranu Kumbolo sekitar pukul 16.00 WIB, bertepatan dengan momen erupsi.

Saat menerima informasi resmi bahwa seluruh pendaki harus turun maksimal pukul 09.00 WIB, mereka langsung bersiap dan memulai perjalanan sejak pagi. Cuaca hujan membuat perjalanan turun memakan waktu lebih lama hingga mereka tiba di pos pada pukul 14.00 WIB.

"Tadi waktu nyampe di pos sini langsung buka WA, ngasih kabar ke orangtua. Ternyata banyak banget yang menanyakan kabar kami," kata mereka.

Kesaksian lainnya datang dari Aisya dan Putri, pendaki asal Surabaya yang tiba di Ranu Kumbolo pada Rabu malam sekitar pukul 20.00 WIB. Mereka pertama kali menerima informasi mengenai erupsi saat berada di pos 3. Guide yang mendampingi memastikan jalur tetap aman untuk dilanjutkan hingga mencapai Ranu Kumbolo.

Keduanya mengaku, perjalanan cukup berat karena dilakukan pada malam hari dengan kondisi kabut, jalan licin, lumpur, serta medan yang terjal. Mereka menyebut sebagai kelompok terakhir yang tiba di Ranu Kumbolo malam itu. 

"Jam 9 pagi tadi kami turun. Posisinya sudah ada kabut. Sampai di sini, kami dibantu PPGST di pos satu. Kemudian ditawarin untuk naik motor saja turunnya," ungkap salah satu dari mereka.

Saat tiba di pos 3 dan mendapatkan sinyal, mereka langsung menghubungi keluarga. Keduanya mengaku menerima banyak pesan dari pihak keluarga yang cemas akibat informasi yang menyebutkan ratusan pendaki terjebak.

"Sudah banyak WA di sana, panik sudah keluarga kami," ujar mereka.

Berdasarkan data resmi Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS), terdapat 187 orang berada di kawasan Ranu Kumbolo saat status Gunung Semeru dinaikkan ke level Awas pada Rabu (19/11/2025) sore.

Kepala Balai Besar TNBTS, Rudijanta Tjahja Nugraha menyampaikan seluruh pendaki berada dalam kondisi aman karena lokasi Ranu Kumbolo tidak terdampak langsung oleh erupsi. Material erupsi berupa awan panas bergerak ke arah selatan-tenggara, sementara Ranu Kumbolo berada di utara.


Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.