Wali Kota Malang Tetap Kenakan Kemeja Terakhir Pilihan Almarhumah Istri Hingga Peristirahatan Terakhir
MALANG (Lentera) - Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, tetap mengenakan kemeja batik biru yang terakhir dipilihkan almarhumah istrinya, Hanik Andriani, saat mengantar kepergian sang istri menuju peristirahatan terakhir, Jumat (21/11/2025). Kemeja itu menjadi pakaian yang sama ia kenakan sejak berkegiatan di hari Rabu (20/11/2025) hingga momen pemakaman.
Staf pribadi Wali Kota Wahyu Hidayat, Deni Irwansyah, menjelaskan almarhumah tidak menunjukkan tanda-tanda sakit sebelum mengembuskan napas terakhir. Menurutnya, pada hari yang sama, Wali Kota Wahyu sempat mendampingi sejumlah agenda bersama Gubernur Jawa Timur, Menteri Sosial RI Saifullah Yusuf, dan Badan Pusat Statistik (BPS) RI.
Di tengah suasana duka itu, Deni mengungkapkan Wali Kota Wahyu enggan mengganti pakaian yang ia kenakan sejak sore. Kemeja batik biru tersebut, kata Deni, merupakan baju yang dipilihkan almarhumah Hanik sebelum suaminya berangkat menuju agenda di BPS.
"Ebes (bapak) sempat ditawari ganti pakaian tapi tidak mau. Kemeja itu kemarin sebelum berangkat yang memilih ibuk. Memilihnya kemarin itu seperti berbeda ceria banget ibuk," ujarnya.
Kemeja tersebut kemudian tetap dipakai oleh Wali Kota Wahyu hingga prosesi penghormatan terakhir dan pengantaran jenazah istrinya ke tempat peristirahatan terakhir.
Dari pantauan di lapangan, ratusan pelayat memadati rumah duka di Rumah Dinas Wali Kota Malang di Jalan Ijen 2, Kecamatan Klojen, Kota Malang, Jumat (21/11/2025). Mereka datang untuk memberikan penghormatan terakhir kepada istri Wali Kota Malang, Hj Hanik Andriani, yang meninggal dunia pada Kamis (20/11/2025) sekitar pukul 23.33 WIB.
Sejumlah pejabat tampak hadir di lokasi, di antaranya Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa, Bupati Malang Sanusi, serta beberapa pejabat dari wilayah Malang Raya. Para tokoh tersebut bergiliran menyampaikan doa untuk almarhumah Hanik setelah kabar duka tersiar pada Kamis malam.
Deni juga menuturkan, pada Kamis malam, Wali Kota Wahyu semula dijadwalkan menghadiri takziah ke kawasan Panca Budi. Namun rencana itu dibatalkan setelah keluarga menerima kabar bahwa kondisi Hanik tiba-tiba menurun. Tenaga medis kemudian dipanggil untuk memeriksa kondisi almarhumah di rumah dinas.
"Kemarin malam itu mau bertakziah ke Panca Budi, tapi akhirnya dibatalkan karena mendadak ada kabar kondisi ibu ngedrop. Beberapa tenaga medis langsung memeriksa ibu. Kami usai acara di BPS yang sebetulnya mau takziah langsung menuju Ijen 2," kata Deni.
Setelah tiba di rumah dinas Wahyu Hidayat langsung melihat kondisi istrinya. Hingga pukul 23.33 WIB Hanik dinyatakan meninggal dunia. (*)
Reporter: Santi Wahyu
Editor : Lutfiyu Handi




