SURABAYA (Lentera)— Delapan desa dari berbagai provinsi tampil memamerkan inovasi terbaiknya dalam memperkuat kemandirian dan ketahanan pangan pada babak final Unesa Village Awards (UVA) 2025 yang digelar LPPM Universitas Negeri Surabaya (Unesa).
Gelaran tahun ketiga ini menjadi panggung bagi desa-desa unggulan yang lolos melalui seleksi ketat dan dinilai memiliki gerakan paling progresif dalam mewujudkan desa swasembada pangan.
Final UVA berlangsung di Auditorium Gedung Rektorat Lantai 11 Kampus II Lidah Wetan. Para finalis datang membawa praktik baik yang telah diterapkan di daerah masing-masing, mulai dari inovasi pangan lokal, pengelolaan lahan produktif, penguatan ekonomi komunitas, hingga program yang langsung menyasar peningkatan gizi masyarakat.
Wakil Rektor Bidang Riset, Inovasi, Pemeringkatan, Publikasi, dan Science Center Unesa, Bambang Sigit Widodo, mengatakan, penguatan desa merupakan fondasi pembangunan nasional, terutama menghadapi tantangan teknologi dan perubahan zaman.
“Indonesia kuat bila desa kuat. Inovasi desa adalah kunci. Perguruan tinggi tidak boleh lagi menjadi menara gading, tetapi harus bergerak bersama pemerintah dan industri melalui aksi nyata,” ujarnya, Rabu (26/11/2025).
Sementara itu, Kepala LPPM Unesa, M. Turhan Yani, menambahkan UVA merupakan bentuk komitmen Unesa dalam pemberdayaan berkelanjutan. Ia mengingatkan Unesa telah meraih Juara 1 Nasional Mandaya Awards dari Kemenko RI sebagai perguruan tinggi terbaik dalam pemberdayaan masyarakat desa.
“UVA adalah turunan dari kepercayaan tersebut sekaligus pemicu lahirnya lebih banyak inovasi dan transformasi nyata dari desa untuk bangsa," tuturnya.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Pusat Pengembangan Desa dan Daerah LPPM Unesa, Mufarrihul Hazin, menjelaskan UVA 2025 mendalami isu ketahanan pangan melalui lima indikator utama.
Indikator tersebut terdiri dari inovasi pangan, ketersediaan pangan, akses pangan, kebermanfaatan dan peningkatan gizi, dan keberlanjutan program.
"Para finalis ini merupakan inovator terbaik dari proses seleksi panjang. Ke depan, kita akan mengusung tema baru yaitu pengembangan ekonomi desa melalui koperasi merah putih dan BUMDes," tutupnya.
Reporter: Amanah
Editor : Lutfiyu Handi




