BLITAR (Lentera) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Blitar melalui Bappedalitbang telah menentukan lima prioritas pembangunan tahun 2026, guna mewujudkan visi 'Blitar Berdaya dan Berjaya' dibawah kepemimpinan Bupati Blitar Rijanto dan Wakil Bupati Blitar Beky Herdihansah.
Disampaikan Kepala Bappedalitbang Kabupaten Blitar, Sisilia Dyah Kristiani bahwa arah kebijakan pembangunan Kabupaten Blitar disusun dengan berpedoman pada arah kebijakan Tahap I (2025–2029) dalam dokumen RPJPD Kabupaten Blitar Tahun 2025–2045, serta arah kebijakan umum RPJMD Kabupaten Blitar Tahun 2025–2029.
"Selain itu, penyusunan arah kebijakan pembangunan tahun 2026 juga memperhatikan prioritas pembangunan nasional tahun 2026 serta prioritas pembangunan Provinsi Jawa Timur tahun 2026," tuturnya, Selasa (2/12/2025).
Dijelaskannya lebih lanjut, hasil evaluasi yang telah dilakukan, turut menjadi acuan penting dalam merumuskan prioritas pembangunan pada tahun 2026.
"Agar program dan kegiatan yang dilaksanakan lebih tepat sasaran, dan mampu menjawab tantangan pembangunan ke depan," jelasnya.
Sebagai upaya pencapaian visi pembangunan 'Blitar Berdaya dan Berjaya', diperlukan strategi yang terarah, berkelanjutan, dan inklusif.
Untuk menunjang tercapainya kebijakan pembangunan pada tahun 2026, maka Prioritas Pembangunan Kabupaten Biltar Tahun 2026 adalah sebagai berikut:
1. Pemerataan Konektivitas Infrastruktur yang Berkelanjutan dan Peningkatan Kualitas Lingkungan Hidup
2. Peningkatan Ketahanan Pangan dan Pengembangan Hilirisasi Pertanian
3. Pemberdayaan Masyarakat, Penguatan UMKM dan Industri, serta Pengembangan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif untuk Pengembangan Ekonomi
4. Pembangunan SDM yang Inklusif dan Perlindungan Sosial yang Adaptif
5. Peningkatan Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Kualitas Pelayanan Publik.
"Pembangunan daerah dilakukan dengan mengedepankan pemberdayaan masyarakat melalui peningkatan kualitas pendidikan, ekonomi berbasis potensi lokal, serta infrastruktur yang mendukung konektivitas dan kesejahteraan," paparnya.
Adanya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat juga menjadi kunci dalam menciptakan ekosistem yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi dan sosial, sehingga Kabupaten Blitar dapat mewujudkan keberdayaan serta kejayaannya secara nyata dan berkesinambungan.
Maka berdasarkan tujuan dan sasaran yang akan dicapai dalam pembangunan jangka menengah, serta memperhatikan strategi dan arah kebijakan pembangunan, maka disusun program-program prioritas pembangunan Kabupaten Blitar tahun 2025-2029.
Setelah mempertimbangkan data dan Informasi berjenjang sebelumnya, maka ditetapkan Tema RKPD Kabupaten Blitar tahun 2026 sebagai berikut:
“Pemantapan Infrastruktur Ekonomi dan Hilirisasi Pertanian Didukung Inovasi dan Sumber Daya Manusia Unggul yang Inklusif,” memiliki relevansi yang kuat dalam mengarahkan prioritas pembangunan daerah.
"Tema ini mencerminkan komitmen pemerintah daerah untuk mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat, dengan menempatkan pembangunan infrastruktur sebagai pendorong utama peningkatan konektivitas, produktivitas wilayah, dan akses terhadap layanan dasar," katanya.
Ditegaskannya, pembangunan infrastruktur yang berkualitas tidak hanya dimaknai sebagai kegiatan fisik semata, tetapi juga mencakup penguatan infrastruktur sosial dan digital yang menunjang pelayanan publik dan efisiensi ekonomi daerah.
"Dengan mendorong hilirisasi hasil pertanian dan penguatan ekonomi lokal, Kabupaten Blitar diarahkan untuk tumbuh sebagai daerah yang mandiri secara ekonomi, adil secara sosial, dan berkelanjutan secara lingkungan," tegasnya.
Tema ini juga membuka ruang integrasi lintas sektor dan kerja sama multipihak, sehingga dapat mewujudkan pembangunan yang lebih terarah, inklusif, dan berdampak nyata bagi masyarakat.
Ditambahkannya, dengan fokus pada infrastruktur strategis dan pertanian mencerminkan konsistensi dengan tema RKPD Provinsi Jawa Timur yang menekankan pengembangan wilayah strategis dan peningkatan produktivitas, serta mendukung tema RKP Nasional yang mengusung kedaulatan pangan, energi, dan ekonomi yang produktif dan inklusif pungkasnya.
Reporter: Ais/Editor: Arief Sukaputra




