PENANGANAN banjir dan tanah longsor di Sumatera telah tiga pekan berjalan. Korban meninggal akibat banjir Sumatera sudah lebih dari seribu orang. Berdasarkan laman geoportal penanganan darurat banjir dan tanah longsor yang dikelola oleh Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), korban meninggal akibat bencana Sumatera sebanyak 1.030 jiwa per pukul 19.00 WIB, Senin (15/12/2025). Angka korban potensi bertambah, karena sebanyak 206 orang masih dinyatakan hilang. Selain itu, sedikitnya 7 ribu orang lainnya terluka. Fakta kerusakan hutan menjadi faktor utama meningkatnya risiko banjir bandang di Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat menguat muncul ke permukaan. Deforestasi yang berlangsung masif selama beberapa dekade terakhir menyebabkan daya dukung lingkungan melemah, sehingga kawasan hilir semakin rentan saat menghadapi hujan ekstrem. Terbaru, pemerintah akhirnya bertindak tegas dengan mencabut 22 Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH). Areanya mencakup lahan seluas 1.012.016 hektare (ha). Pencabutan izin ini termasuk area terdampak banjir dan longsor di Sumatera seluas 116.198 ha. BACA BERITA LENGKAP, KLIK DISINI https://lenteratoday.com/upload/Epaper/16122025.pdf




.jpg)
