19 December 2025

Get In Touch

Distribusi Beras dari Bulog Malang Tembus 100 Ton per Hari, Stok Aman Enam Bulan ke Depan

Stok beras di Gudang Bulog, Gadang, Kota Malang. (Santi/Lentera)
Stok beras di Gudang Bulog, Gadang, Kota Malang. (Santi/Lentera)

MALANG (Lentera) – Perum Bulog Cabang Malang mencatat distribusi beras mencapai 70 hingga tembus 100 ton per hari. Dengan volume penyaluran tersebut, Bulog memastikan stok beras di wilayahnya dalam kondisi aman dan diperkirakan mampu mencukupi kebutuhan masyarakat hingga lebih dari enam bulan ke depan.

"Untuk persediaan beras di gudang Bulog khususnya di Kota Malang, saat ini ada sekitar 12.892 ton. Kalau dihitung, stok tersebut bisa mencukupi kebutuhan lebih dari enam bulan," ujar Kepala Bulog Cabang Malang, M. Nurjuliansyah Rahman, dikutip pada Kamis (18/12/2025).

Tak hanya Kota Malang, pihaknya juga memastikan stok beras di wilayah Kabupaten Malang lebih besar dan mencukupi. Hal ini seiring dengan kapasitas gudang di wilayah kabupaten yang memang lebih luas.

"Stok beras untuk Kabupaten Malang saat ini sekitar 16.000 ton. Gudang di kabupaten memang memiliki kapasitas penyimpanan yang lebih besar dibandingkan di kota," jelas pria yang akrab disapa Hanung tersebut.

Ditegaskannya, seluruh stok beras yang dikelola Bulog Cabang Malang saat ini sepenuhnya berasal dari produksi dalam negeri. Tidak ada lagi beras impor yang tersimpan di gudang Bulog Malang.

"Sudah tidak ada beras impor. Beras yang ada di gudang Bulog Malang seluruhnya merupakan beras dalam negeri, hasil penyerapan langsung dari petani," tegasnya.

Seiring dengan ketersediaan stok yang melimpah, Hanung menyebut, pihaknya terus melakukan distribusi beras secara rutin. Dalam satu hari, total beras yang dikeluarkan dari gudang Bulog Malang berkisar antara 70 hingga 100 ton.

Distribusi tersebut, umumnya diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP). Penyaluran CBP mencakup berbagai program pemerintah yang bertujuan menjaga ketahanan pangan dan membantu masyarakat.

"Pengeluaran beras CBP biasanya digunakan untuk bantuan pangan, program Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), serta penugasan program pemerintah lainnya," terangnya.

Meski demikian, Hanung menyampaikan, penyaluran CBP tetap dilakukan berdasarkan penugasan resmi dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) sebagai otoritas yang berwenang memberikan instruksi kepada Bulog.

Dari sisi kualitas, beras CBP yang disalurkan Bulog Cabang Malang merupakan beras medium. Beras tersebut berasal dari gabah kering panen (GKP) petani lokal yang diolah melalui kerja sama dengan penggilingan padi dalam negeri.

Hanung menyebutkan, kadar pecahan beras atau broken pada beras medium Bulog berada pada kisaran maksimal 25 persen dan minimal 2 persen, sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

Lebih lanjut, untuk menjaga stabilitas harga beras di pasaran, Bulog juga menyalurkan beras melalui program SPHP. Saat ini, menurutnya beras SPHP telah tersedia di berbagai saluran distribusi, mulai dari pasar tradisional hingga ritel modern.

Adapun harga beras SPHP dari gudang Bulog ditetapkan sebesar Rp11.000 per kilogram atau Rp55.000 per karung. Selanjutnya, beras tersebut dijual oleh retailer kepada masyarakat sesuai dengan ketentuan harga yang telah ditetapkan pemerintah.

"Di tingkat retailer, beras SPHP dijual maksimal sesuai Harga Eceran Tertinggi (HET), yaitu Rp12.500 per kilogram. Sedangkan HET beras medium berada di angka Rp13.500 per kilogram," pungkasnya.

 

Reporter: Santi Wahyu/Editor: Ais

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.