BANDUNG (Lentera) — Literasi keuangan merupakan keterampilan hidup (life skill) yang seharusnya mulai dibangun sejak mahasiswa, bukan menunggu lulus kuliah atau memasuki dunia kerja. Sehingga, mahasiswa menjadi lebih siap menghadapi berbagai risiko finansial di masa studi maupun setelah lulus.
Hal itu disampaikan Dr Rizaldy Insan Baihaqqy, akademisi sekaligus praktisi keuangan, dalam talkshow dengan tema "Dana Darurat Mahasiswa” yang digelar di Pasca Aula Lantai 3 Universitas Islam Nusantara (Uninus) Bandung, pada Jumat (19/12/2025) siang.
Rizaldy mengatakan bahwa mahasiswa perlu dibekali pemahaman dan keterampilan pengelolaan keuangan sejak dini agar lebih siap menghadapi berbagai risiko finansial di masa studi maupun setelah lulus. Dia juga menekankan pentingnya dana darurat sebagai fondasi awal pengelolaan keuangan mahasiswa, khususnya dalam menghadapi kondisi tak terduga seperti kebutuhan mendesak, situasi darurat keluarga, hingga tantangan finansial di masa depan.
“Mahasiswa sering kali dihadapkan pada keterbatasan finansial, namun justru di fase inilah kebiasaan mengelola keuangan dapat dibentuk. Kesadaran menyiapkan dana darurat sejak dini akan melatih kemandirian, kedisiplinan, serta kesiapan menghadapi ketidakpastian,” ujarnya seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Jumat (17/12/2025).
Ia menambahkan bahwa dana darurat bukan soal besar kecilnya nominal, melainkan tentang konsistensi dan pemahaman fungsi. Rizaldy memberikan berbagai Langkah dalam pengelolaan keuangan yang sesuai dengan realitas keuangan mahasiswa, mulai dari pengelolaan uang saku, pendapatan tambahan, hingga strategi sederhana menyiapkan dana cadangan.
Talkshow ini diselenggarakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Ekonomi (BEM FE) Uninus dengan dukungan Bank BTN, sebagai bagian dari komitmen bersama untuk mendorong peningkatan literasi dan inklusi keuangan di lingkungan kampus. Kegiatan ini diharapkan menjadi ruang edukasi sekaligus diskusi interaktif antara mahasiswa dan praktisi keuangan.
Selain pemaparan materi, talkshow juga akan dilengkapi dengan sesi diskusi dan tanya jawab, sehingga peserta dapat menggali solusi atas persoalan keuangan yang sering dihadapi mahasiswa dalam kehidupan sehari-hari.
Rizaldy berharap mahasiswa semakin memahami pentingnya literasi keuangan sebagai bekal menghadapi dunia kerja dan kehidupan setelah lulus. Kemudian juga mahasiswa bisa menjadi generasi muda yang lebih mandiri, cerdas secara finansial, dan siap menghadapi tantangan ekonomi di masa depan. (*)
Editor : Lutfiyu Handi





