SURABAYA ( LENTERA ) - Dikutip dari Times of India, para ilmuwan mengumpulkan data dari lebih dari 100.000 pria dan wanita yang sebagian besar tinggal di Los Angeles dan mengamati tingkat polusi selama 20 tahun. Ini sebagai riset untuk mengamati apakah polutan lebih berbahaya ke kelompok tertentu.
Investigasi tersebut mengungkapkan bahwa paparan benzena dan PM10 meningkatkan risiko kanker otak, namun hal ini hanya berlaku pada pria. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa paparan ozon berkorelasi dengan risiko meningioma pada pria. Namun, tetap diperlukan konfirmasi lebih lanjut.
Ada beberapa alasan yang diuraikan oleh penelitian tersebut. Misalnya, penelitian itu mengutip eksperimen di mana hewan jantan mengalami aktivasi mikroglia, stres oksidatif, dan neuroinflamasi yang lebih besar sebagai akibat dari polutan udara dibandingkan hewan betina.
Selain itu, perbedaan dalam jalur antioksidan yang terkait hormon dan aktivitas penekan tumor mungkin juga berperan. Model biologis ini sesuai dengan kanker otak ganas yang memiliki insiden umum lebih tinggi dan tingkat kelangsungan hidup lebih rendah pada pria.
Kekuatan dan Keterbatasan
Keunggulan dari penelitian ini adalah peneliti menggunakan sampel yang besar, durasi tindak lanjut yang panjang, penilaian paparan yang terperinci, inklusi berbagai kelompok as dan etnis, serta penggunaan data registri kanker dan Medicare yang telah divalidasi.
Namun, terdapat juga beberapa keterbatasan, seperti kurangnya data paparan historis sebelum masuk kohort, kesulitan dalam memodelkan benzena secara akurat, dan keterbatasan kemampuan untuk menganalisis subtipe tumor tertentu.(wid,ist/dya)
4 Cara Mengatasi Pencemaran yang Dapat Dilakukan Masyarakat
Pencemaran lingkungan adalah salah satu masalah global yang menjadi concern bersama. Pencemaran lingkungan terbagi menjadi pencemaran air, tanah, dan udara. Untuk mengurangi dampak dari polusi tersebut, terdapat beberapa cara mengatasi pencemaran udara.
Mengatasi pencemaran udara bukan hanya tugas pemerintah. Namun, masyarakat juga wajib untuk berkontribusi dalam pencegahan pencemaran lingkungan.
Dikutip dari buku Pengendalian Pencemaran Udara Emisi dan Ambien, Leko, et al. (2024:10), pencemaran udara adalah bertambahnya bahan atau substrat fisik atau kimia ke dalam lingkungan udaa normal yang mencapai sejumlah tertentu, sehingga dapat dideteksi oleh manusia (atau yang dapat dihitung dan diukur) serta dapat memberikan efek pada manusia, binatang, vegetasi, dan material (Mukono, 2006).
Pencemaran udara menimbulkan berbagai dampak negatif. Seperti gangguan pernapasan dan masih banyak lagi. Untuk itu, pencemaran udara harus diatasi demi generasi masa depan.
Terdapat beberapa cara mengatasi pencemaran udara yang bisa dilakukan oleh masyarakat.
Mengurangi Penggunaan Kendaraan Bermotor
Cara sederhana yang dapat dilakukan oleh masyarakat adalah mengurangi penggunaan kendaraan bermotor. Sebagai ganti kendaraan pribadi, masyarakat bisa mulai menggunakan kendaraan umum untuk mobilisasi pribadi.
Contohnya menggunakan KRL, LRT, bus, dan sebagainya. Jika jarak yang ditempuh dekat, masyarakat dapat berjalan kaki. Selain mengurangi pencemaran udara juga dapat membuat tubuh lebih sehat.
Menggunakan Kendaraan Ramah Lingkungan
Asap dari kendaraan bermotor merupakan salah satu penyebab polusi udara, terutama di kota-kota besar. Agar dapat mengurangi pencemaran udara, masyarakat dapat menggunakan kendaraan ramah lingkungan seperti sepeda, motor listrik, atau mobil listrik.
Tidak Membakar Sampah
Banyak masyarakat Indonesia yang gemar membakar sampah. Padahal, membakar sampah dapat menyebabkan polusi udara. Untuk mengurangi menumpuknya sampah, masyarakat dapat menggunakan sistem kumpul, pilah, olah atau yang sering disebut sebagai reuse, reduce, recycle.
Mengurangi Rokok
Asap rokok juga merupakan salah satu faktor pencemaran udara, meskipun tidak sebesar asap kendaraan bermotor. Tidak mengonsumsi rokok dapat mengurangi polusi udara dan menjaga kesehatan paru-paru.(ist/dya)





