30 December 2025

Get In Touch

Mentan Apresiasi Kinerja Pertanian Jawa Timur, Konsisten di Tiga Besar Nasional

Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman saat memberikan keterangan kepada awak media di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (23/12/2025).
Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman saat memberikan keterangan kepada awak media di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Selasa (23/12/2025).

SURABAYA (Lentera) – Menteri Pertanian RI, Andi Amran Sulaiman, mengapresiasi kinerja pertanian Jawa Timur yang secara konsisten berada di jajaran tiga besar nasional, bahkan menjadi nomor satu untuk sejumlah komoditas strategis. 

“Pertanian Jawa Timur selama dipimpin Ibu Gubernur Khofifah selalu posisi tiga besar nasional, bahkan beberapa komoditas nomor satu di Indonesia,” ujar Amran usai rapat koordinasi percepatan hilirisasi perkebunan di Surabaya, Selasa (23/12/2025).

Lebih lanjut Amran mengatakan bahwa capaian tersebut menjadi fondasi penting bagi ketahanan pangan nasional. Bahkan, kontribusi Jawa Timur dinilai signifikan, tidak hanya pada tanaman pangan, tetapi juga sektor perkebunan dan peternakan. “Yang kedua, peternakannya juga bagus. Ini yang kami apresiasi,” katanya.

Dalam hal swasembada gula nasional, Amran menegaskan bahwa Jawa Timur memegang peran strategis. Menurutnya, sekitar 50 persen kebun tebu nasional berada di Jawa Timur, sehingga keberhasilan provinsi ini akan sangat menentukan kebijakan penghentian impor gula putih.

“Kalau Jawa Timur berhasil, nasional insyaallah tahun depan tidak akan impor gula putih,” tegasnya.

Dalam hal perluasan lahan tebu, Pemerintah pusat menargetkan seluas 100.000 hektare. Dari jumlah tersebut, sekitar 70.000 hektare atau 70 persen dialokasikan di Jawa Timur, sementara sisanya tersebar di Lampung, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Jawa Tengah.

terkait dengan target tersebut, Amran memastikan bahwa ketersediaan lahan di Jawa Timur sangat mencukupi. Bahkan, untuk tahap awal kebutuhan 35.000 hektare, dan sudah menyiapkan cadangan hingga 68.000 hektare.

“Hasil rapat menunjukkan sangat menggembirakan. Insyaallah dibantu TNI, Polri, dan Kejaksaan. Targetnya selesai dikerjakan Januari sampai Maret,” ujarnya.

Kementerian Pertanian menyalurkan bantuan alat dan mesin pertanian berupa sedikitnya 100 unit traktor dengan nilai sekitar Rp100 miliar. Bantuan tersebut ditujukan untuk mempercepat pengolahan lahan dan meningkatkan produktivitas petani tebu.

Selain sektor tebu, pemerintah pusat juga berencana membangun fasilitas produksi grandparent stock atau bibit unggul peternakan pertama milik negara di Jawa Timur, guna memperkuat ekosistem peternakan nasional.

Sementara itu, Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak menyatakan kesiapan Pemprov Jatim mengawal penuh instruksi Presiden dan program Kementerian Pertanian. Fokus utama saat ini adalah peremajaan tebu dengan penjadwalan tanam dan panen yang presisi.

“Kami berterima kasih kepada Pak Pangdam yang menghadirkan seluruh Dandim untuk membantu penanaman di lapangan, serta Pak Kapolda dan Pak Kajati yang mendampingi proses ini,” ujar Emil.

Ia menambahkan, koordinasi teknis intensif terus dilakukan antara Kementerian Pertanian dan seluruh kepala dinas pertanian kabupaten/kota di Jawa Timur guna memastikan target yang ditetapkan dapat direalisasikan dalam waktu kurang dari satu tahun.

Dengan proyeksi produksi gula nasional meningkat dari 2,68 juta ton menjadi sekitar 3 juta ton pada tahun depan, Jawa Timur kini diposisikan sebagai penopang utama sekaligus benteng terakhir menuju swasembada gula nasional. (*)

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.