MALANG (Lentera) - Pemerintah Kota (Pemkot) Malang menyiapkan konsep pengembangan kawasan wisata yang tidak hanya terpusat di Kayutangan Heritage. Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat, menyebut rencana tersebut mencakup penataan sejumlah kawasan strategis yang saling terhubung dalam satu kesatuan wilayah.
Dikatakannya, gagasan tersebut muncul setelah dirinya melakukan peninjauan langsung ke sejumlah titik di Jalan Brawijaya, Selasa (23/12/2025). Lokasi yang ditinjau antara lain Pasar Bunga, Pasar Burung dan Ikan Splindid, serta kawasan SD dan SMP Brawijaya.
"Termasuk juga saya kemarin meninjau kesiapan gedung parkir Kayutangan Heritage. Dari itu semua, saya punya satu konsep. Karena Kota Malang ini punya potensi pengembangan kawasan wisata yang tidak hanya terpusat di Kayutangan," ujar Wahyu, Rabu (24/12/2025).
Ia menjelaskan, untuk mematangkan rencana tersebut, Pemkot Malang berencana melibatkan akademisi dari perguruan tinggi guna memberikan kajian serta masukan secara komprehensif.
Tak hanya itu, Wahyu mengungkapkan pihaknya juga telah menerima masukan dari seorang perencana kawasan yang kerap dilibatkan dalam perencanaan pengembangan kawasan wisata di Singapura. Masukan tersebut akan menjadi bahan pertimbangan dalam merancang konsep penataan kawasan wisata di Kota Malang.
"Harapannya nanti ini menjadi satu kesatuan kawasan, mulai dari Kayutangan Heritage, Pasar Bunga, Pasar Burung dan Ikan Splindid di Jalan Brawijaya, Balai Kota Malang, hingga Alun-alun Merdeka," jelasnya.
Dalam konsep tersebut, Pemkot Malang juga akan memasukkan penataan taman yang berada di Jalan Majapahit atau belakang Balai Kota Malang. Kawasan yang dulunya dikenal sebagai taman rekreasi kota itu selama ini belum dimanfaatkan secara optimal dan masih terkesan terbengkalai.
"Termasuk nanti juga penataan pedagang kaki lima (PKL) yang sebelumnya berada di kawasan Alun-alun Merdeka. Itu juga akan menjadi salah satu fokus pembahasan dalam perencanaan kawasan wisata ini," paparnya.
Lebih lanjut, selain melibatkan akademisi dan lintas perangkat daerah, Pemkot juga membuka ruang partisipasi masyarakat dalam penyusunan konsep penataan kawasan wisata kota. Wahyu menilai, masukan dari warga sangat dibutuhkan agar penataan kawasan benar-benar sesuai dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.
"Kami berharap nanti dengan pengembangan kawasan wisata kota yang terintegrasi ini, wisatawan yang berkunjung tidak hanya berfokus ke Kayutangan Heritage. Jadi ada alternatif destinasi wisata lain yang lokasinya saling berdekatan," pungkasnya.
Reporter: Santi Wahyu|Editor: Arifin BH





