30 December 2025

Get In Touch

Bubarkan Diskusi, Camat Madiun Akui Belum Pernah Baca Buku "Reset Indonesia"

Camat Madiun, Muhsin Harjoko, memberikan keterangan kepada wartawan usai aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor Bupati Madiun, Rabu (24/12/2025).
Camat Madiun, Muhsin Harjoko, memberikan keterangan kepada wartawan usai aksi unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor Bupati Madiun, Rabu (24/12/2025).

MADIUN (Lentera) — Camat Madiun, Muhsin Harjoko mengakui tidak mengetahui isi buku "Reset Indonesia" dan belum pernah membacanya.

Pengakuan itu disampaikan, setelah pembubaran diskusi dan bedah buku di Pasar Pundensari, Desa Gunungsari, Sabtu malam (20/12/2025) menuai protes mahasiswa.

“Belum pernah,” kata Muhsin usai unjuk rasa mahasiswa di depan Kantor Bupati Madiun, Rabu (24/12/2025).

Saat ditanya alasan pembubaran tersebut, Muhsin hanya menyampaikan permohonan maaf. Ia menegaskan, pembubaran diskusi dilakukan atas inisiatif pribadi dan tanpa tekanan dari pihak lain.

“Tidak ada tekanan dari siapa pun. Ini murni inisiatif saya,” ujarnya.

Diskusi tersebut membedah buku "Reset Indonesia" karya Farid Gaban, Dandhy Laksono, Yusuf Priambodo, dan Benaya Harobu, yang dihadiri mahasiswa lintas kampus serta masyarakat umum.

Pembubaran kegiatan itu memicu aksi protes gabungan mahasiswa di depan Kantor Bupati Madiun, massa menuntut permintaan maaf terbuka serta penjelasan resmi dari pemerintah daerah Kabupaten Madiun.

Perwakilan mahasiswa, Ismail Hamdan Hidayatudin Al Fauzan menilai pembubaran dilakukan tanpa dasar akademik.

“Buku dibedah secara terbuka dan tidak ditemukan pelanggaran,” kata Ismail.

Mahasiswa memberi tenggat waktu 3×24 jam kepada pemerintah daerah untuk memberikan klarifikasi. Jika tidak ada penyelesaian, mereka meminta Bupati Madiun melakukan evaluasi terhadap Camat Madiun.

Mahasiswa juga mempertanyakan klaim pembubaran yang disebut dilakukan secara sepihak.

“Kegiatan sudah diberitahukan kepada pihak kepolisian. Kami menduga ada faktor lain yang perlu dijelaskan ke publik,” ujar Ismail.

Dalam aksi tersebut, tidak satu pun pejabat daerah setingkat bupati atau wakil bupati menemui mahasiswa hingga berakhir dengan tertib.

 

Reporter: Wiwiet Eko Prasetyo/Editor: Ais 

 

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.