29 December 2025

Get In Touch

Aceh Perpanjang Status Tanggap Darurat Bencana Sampai 8 Januari

Petugas mengoperasikan alat berat untuk membersihkan gelondongan kayu di pesantren Islam Terpadu Darul Mukhlishin, Desa Tanjung Karang, Aceh Tamiang, Aceh, Minggu (21/12/2025).(foto:ist/dok.Ant)
Petugas mengoperasikan alat berat untuk membersihkan gelondongan kayu di pesantren Islam Terpadu Darul Mukhlishin, Desa Tanjung Karang, Aceh Tamiang, Aceh, Minggu (21/12/2025).(foto:ist/dok.Ant)

BANDA ACEH (Lentera) - Pemerintah Aceh untuk kedua kalinya memperpanjang status tanggap darurat bencana hidrometeorologi, selama dua pekan ke depan sampai 8 Januari 2026.

"Gubernur Aceh menetapkan perpanjangan kedua status tanggap darurat bencana hidrometeorologi Aceh 2025 selama 14 hari, terhitung 26 Desember sampai 8 Januari 2026," kata Juru Bicara Pemerintah Aceh, Muhammad MTA di Banda Aceh merilis Antara, Kamis (25/12/2025).

Perpanjangan status tanggap darurat ini ditetapkan, setelah dilaksanakan rapat forkopimda dan mendengarkan laporan analisis cepat pos komando tanggap darurat bencana Aceh.

Selain itu, perpanjangan ini juga berdasarkan hasil rapat secara virtual dengan seluruh kabupaten/kota terdampak bencana pada 23 Desember 2025, serta hasil kajian penanganan darurat bencana Aceh bersama Menko PMK Pratikno dan Kepala BNPB, Suharyanto.

Dengan perpanjangan ini, kata Muhammad MTA, Gubernur Aceh menginstruksikan kepada seluruh SKPA dan mengingatkan stakeholder lainnya untuk mempercepat pendistribusian logistik bagi korban terdampak, baik yang di pengungsian serta rumah warga hingga ke desa pelosok terisolasi.

"Tangani, layani, lindungi, dan penuhi hak-hak dasar pengungsi sesuai standar HAM," tandasnya.

Selanjutnya, juga harus memberikan layanan kesehatan terbaik kepada masyarakat terdampak bencana, dengan memfungsikan seluruh rumah sakit, puskesmas, puskesmas pembantu, dan membuka pos pelayanan kesehatan hingga ke pelosok Aceh yang masih terisolasi.

Gubernur Aceh juga meminta, semua pihak untuk mempersiapkan proses belajar mengajar dengan sebaik-baiknya untuk anak-anak korban bencana, sediakan pakaian, sepatu, tas serta perlengkapan lainnya agar sekolah dapat berjalan baik.

"Persiapkan pembangunan infrastruktur agar berjalan dengan baik dan sempurna," paparnya.

Tak hanya itu, tambah MTA, Gubernur Aceh juga telah menginstruksikan bahwa pada masa perpanjangan kedua ini seluruh SKPA harus menjalankan tupoksinya secara baik, terfokus, dan masif dalam menjalankan kegiatan penanganan tanggap darurat.

"Berbagai langkah pemulihan terus dilakukan oleh Pemerintah Aceh di bawah supervisi pemerintah pusat. Semoga Aceh lebih baik, teruslah bersatu untuk bangkit dari bencana ini," imbuhnya.

 

 

Editor: Arief Sukaputra

 

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.