31 December 2025

Get In Touch

Guru Besar FKG Unair Kembangkan Metode Biokomposit Membran Amnion untuk Percepat Penyembuhan Luka

Prof Dr Elly Munadziroh drg MS.
Prof Dr Elly Munadziroh drg MS.

SURABAYA (Lentera) – Dosen Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Airlangga (Unair), Prof Dr Elly Munadziroh drg MS berhasil mengembangkan inovasi di bidang biomaterial yang memperoleh hak paten. Inovasi tersebut berupa metode pembuatan biokomposit membran amnion sapi dengan hidroksiapatit yang berpotensi untuk mempercepat dan mengoptimalkan penyembuhan luka serta tulang.

Prof Elly menjelaskan bahwa motivasi utamanya berangkat dari keinginannya untuk menghadirkan menghadirkan produk medis karya anak bangsa. “Karena selama ini, sebagian besar material yang digunakan oleh dokter gigi mayoritas berasal dari produk luar negeri atau impor,” ungkap Prof Elly. 

Penelitian ini merupakan riset berkelanjutan yang bermula dari disertasi saat ia menempuh pendidikan doktoral (S3). Fokus penelitian Prof Elly saat itu adalah membran amnion, yaitu selaput bayi yang umumnya terbuang setelah proses persalinan. Padahal, membran amnion mengandung berbagai nutrisi, kolagen, serta unsur lainnya mendukung proses penyembuhan luka dan regenerasi tulang.

“Inovasi ini memanfaatkan material yang bersifat alami dan berasal dari tubuh manusia. Sehingga harapannya memiliki tingkat kompatibilitas yang baik dan meminimalkan risiko penolakan oleh tubuh,” jelas Prof Elly. 

Pemanfaatan material yang sebelumnya tidak termanfaatkan dan terbuang itu harapannya dapat memberikan nilai dalam mengoptimalkan penyembuhan luka dan tulang. 

Dalam proses penelitian, Prof Elly tak luput dari sejumlah tantangan. Salah satunya berkaitan dengan kesiapan dan ketersediaan sarana laboratorium. Penelitian biomaterial membutuhkan fasilitas yang tidak hanya berasal dari satu laboratorium. Untuk mengatasi hal tersebut, ia menekankan pentingnya membangun jejaring dengan berbagai laboratorium dan pusat riset.

Agar hasil penelitiannya dapat berkembang, ia berencana untuk mengembangkan secara luas inovasi ini melalui tahapan uji klinis. Setelah uji klinis selesai dan memenuhi standar, produk tersebut dapat dikomersialisasikan melalui kerja sama dengan industri. 

Menutup keterangannya, Prof Elly berpesan kepada para peneliti muda untuk terus bersemangat dan tidak lelah melakukan penelitian. “Karena penelitian masih sangat terbuka bebas dan memiliki banyak peluang yang dapat dikembangkan demi memberikan manfaat bagi masyarakat luas,” tuturnya. (*)

 

Editor : Lutfiyu Handi

Share:
Lentera Today.
Lentera Today.